Tauhid Menjadi Pandangan Hidup Seorang Muslim
Pandangan manusia terhadap dunia merupakan standar yang mempengaruhi cara mereka mengisi kehidupan fana ini. Fathurrahman Kamal menyatakan bahwa sikap dan pemikiran seorang Muslim haruslah mencerminkan keesaan Tuhan, sehingga ruh tauhid menjadi gambaran umum tentang realitas dan kebenaran.
“Tauhid kita kepada Allah, dan keimanan kita kepada Rasulullah serta ajaran-ajaran Islam, inilah yang kemudian yang mewarnai segala aktivitas kita di dunia ini, apakah aktivitas sosial, politik, budaya, bahkan akademik, harus terpancarkan tauhid,” terang Kamal dalam Baitul Arqam Universitas Ahmad Dahlan, belulm lama ini.
Kamal menempatkan tauhid sebagai pandangan dunia seorang muslim. Sebagai pandangan hidup, Allah Swt merupakan realitas tertinggi menjadi acuan setiap aktivitas kaum Muslim. Karenanya seorang muslim semestinya menempatkan tauhid sebagai dasar bagi penafsiran atas semua fenomena alam semesta dan menjadi asas paling dasar dalam aktivitas berpikir.
Siapa Manusia?
“Kalau kita bertanya, siapa manusia? Maka kita berbicara apa kata Allah tentang manusia. Ketika manusia berbicara tentang nilai-nilai dalam pandangan hidup, maka kita akan berbicara nilai-nilai ilahiyah. Ketika manusia berbicara tentang dunia, maka bagaimana kata Allah tentang dunia. Kita harus kembali kepada Allah, jangan didefinisikan sendiri,” tutur dosen UMY ini.
Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini mengungkapkan bahwa andaikan seorang muslim terpelajar menggunakan tauhid sebagai standar dalam memandang dunia, maka ilmu yang terpancar dari akal pikirnya menjadi kekhasan tersendiri sebagai seorang ilmuan Muslim yang hakiki. Pikirannya akan terbebas dengan segala angan dan kepentingan pribadi.
“Orang yang bertauhid adalah orang yang tidak perlu tunduk mempertuhankan sesama manusia, membebaskan akal pikirannya serta paradigma intelektualnya. Seorang terpelajar yang bertauhid akan menjadi seorang intelektual yang Allah-oriented,” tegas ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini.
Advertisement