Taufik Monyong Menjawab
Musda V Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) sedang berlangsung di Hotel Luminor Sidoarjo. Banyak kritikan terhadap kepemimpinan Taufik Hidayat atau Taufik Monyong, sehingga dia tidak layak dipilih lagi. Benarkan? Berikut wawancara Ngopibareng.id dengan Taufik Monyong.
Bagaimana menurut Anda penyelenggaraan Musda V DKJT ini?
Bagus, kalau sukses penyelenggaraan diukur dari kehadiran, maka saya melihat partisipasi peserta luar biasa. Kita berusaha untuk menjalankan ketentuan yang sudah tepat yaitu tertib administrasi, tertib penyelenggaraan dan mekanisme yang harus dilalui.
Walaupun ada kekuarangannya, pasti harus kita maklumi.Karena banyak pemahaman atau penafsiran yang berbeda terhadap undangan dan maksud yang kita kirimkan.
Saya juga senang Pemrov Jatim menaruh perhatian kepada kami yang tetap akan mengawal Jatim Harmoni. Dalam pesannya yang disampaikan Kepala Dinas Budpar Jatim mewakili Ibu Gubernur juga telah disampaikan bahwa keberadaan DKJT tetap diperlukan.
Banyak kritikan terhadap kepemimpinan Anda.
Saya bekerja selalu mengikuti koridor. Saya bekerja berdasarkan usulan-usulan komite. Saya tidak pernah mengintervensi. Keterlibatan saya biasanya hanya pada konteks tema saja, yang harus disamakan dengan aplikasi di lapangan. Ide kami serahkan semuanya kepada komite.
Anda juga dinilai bermain di dua kaki, DKJT dan parpol.
Bisa saja anggapan demikian itu. Saya tidak tahu harus seperti apa. Memang organisasi harus berjalan, tetapi kita adalah mitra pemerintah. Kalau kita ngomong pemerintah minta apa, itu harus ada. Secara organisasi misalnya, ketua itu tidak perlu melayani seniman dengan pergi ke rumah sakit. Tetapi ketika tidak ada yang melayani, maka ketua harus menengok seniman itu di rumah sakit.
Tidak relevan sebenarnya kalau dikaitkan dengan partai, karena saya bukan representasi dari partai. Kuliah saya di seni, dan saya seniman. Tetapi karena ada permintaan pikiran. Dasar kemarin itu, bisa ditanyakan, kami meminta kepada DPRD Provinsi Jatim, agar ada 1 persen anggaran diberikan kepada seniman di kabupaten/kota. Itu permintaan kita, agar seni di kabupaten/kota bisa berkembang.
Kepengurusan Anda sudah demisioner, karena itu ada yang menganggap Musda yang panitianya Anda bentuk itu tidak sah sehingga hasil Musda juga tidak sah.
Iya, masa kepempinan saya sudah selesai, 26 Maret. Itu betul, kalau melihat waktunya sekarang. Tetapi kami mengadakan raker untuk membentuk panitia itu sebelum masa bakti kami habis, yaitu tanggal 28 Februari. Kami melakukan raker itu disesuaikan dengan turunnya anggaran, tidak boleh menyelenggarakan kegiatan sebelum anggaran turun.
Nah ketika bulan Februari anggaran turun, kami segera melaksanakan raker dengan menetapkan dua program yang harus dilakukan yaitu satu, ide departemen berupa program 99 hari di mana kita harus memberikan apresiasi, bukan penghargaan, kepada seniman berdedikasi.
Program kedua dalam raker 28 Februari itu yaitu memilih Ketua OC saudara Nasar Batati dan Ketua SC saudara Rohmad Amrulloh. Hari itu kita langsung menyerahkan kepada Nasar dan Amrulloh untuk langsung bekerja. Prosesnya mereka berdua yang melaksanakan.
Kepemimpinan Anda selama ini tidak solid, sehingga banyak pengurus yang mundur.
Pasti. Inilah problem pekerjaan. Bagaimana bisa solid, apabila pekerjaan yang satu belum selesai, ada tambahan pekerjaan yang lain. Karena itu menurut saya yang tidak solid itu adalah komunikasi. Komite yang satu tidak bisa membantu komite lainnya, sehingga kami berusaha untuk saling menutupi. Ketika itu terjadi maka kerjasama jadi tidak ada. Ini yang saya tidak dapat melakukan apa-apa.
Ada yang mendesak agar kepemimpinan DKJT mendatang berbentuk presidium. Menurut Anda?
Ini saya tidak paham, karena saya seniman. Saya tidak mengerti apa itu kepemimpinan berbentuk presidium. Mungkin nanti bisa ditafsirkan oleh biro hukum. Yang pasti saya menafsirkan pengurus DKJT itu kerja melayani seniman, itu yang penting. Apakah nanti berbentuk presidium atau apa, itu tergantung situasi. Kalau bentuk presiden itu representatif ke depan, ya akan kita kerjakan.
Anda akan maju lagi jadi Ketua DKJT periode 2019-2024?
Saya tadi diminta menyerahkan curriculum vitae, dan saya sudah menyerahkan. Artinya ya saya siap maju lagi.
Apa yang akan Anda lakukan kalau terpilih lagi?
Partnership. Kantong kesenian itu ada di daerah, bukan di Taman Budaya Jatim. Pelibatan daerah. Anggaran kita cukup. Anggaran itu akan kita bagikan langsung ke daerah berdasarkan usulan mereka.
Selama ini anggaran dibagikan kepada komite, bukan kepada daerah. Lantas bagaimana dengan komite yang tidak lagi mendapat anggaran karena anggaran sudah habis dibagikan untuk daerah?
Komite nanti berfungsi sebagai supervisi saja. Supervisi terhadap program-program usulan daerah.
Woke, terimakasih.
Sama-sama. (anis)
Advertisement