Gali Potensi Wisata Hutan Mangrove untuk Gaet Wisatawan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengembangan pembangunan wilayah bagian timur Kota Pahlawan. Di wilayah tersebut hanya tersedia destinasi wisata alam, yakni Taman Mangrove.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan, Pemkot Surabaya akan membangun fasilitas lainnya di hutan lindung tersebut. Mulai dari pembenahan akses dari tengah kota, penyediaan transportasi umum, hingga membangun area-area baru di kawasan itu.
Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, keinginan Pemkot Surabaya untuk mengembangkan kawasan pantai timur adalah untuk menarik wisatawan. Pantai timur dipilih sebab masih cenderung lebih bersih daripada pantai utara hingga ke Kenjeran.
"Kami ingin pantai timur untuk bukan untuk tambak dan perumahan lagi. Tapi untuk wisata edukasi warga. Bahwa Kota Surabaya itu dilindungi oleh mangrove. Ekosistemnya itu seperti apa dan lainnya," kata Whisnu di Balai Kota Surabaya, Jumat 24 Juli 2020.
Salah satu penambahan fasilitas yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah pembangunan wilayah kolam terapung. Di area itu akan dilengkapi spot foto, spot edukasi, saung, dan area kuliner.
Konsep itu sebenarnya sudah sering diterapkan di beberapa daerah lainnya. Seperti floating market Lembang Bandung dan floating restauran di Bali. Maka dari itu, Pemkot Surabaya ingin mencontoh kesuksesan dua tempat itu dalam menerapkan konsep wisata apung.
"Jadi memang kami ingin kembangkan wilayah pantai timur lebih bagus. Sehingga warga tak perlu ke Bali untuk menikmati vibe pantai," kata Whisnu.
Pembangunan Hutan wisata Mangrove wilayah Surabaya Timur itu, selain diprioritaskan di masa akhir jabatannya sebagai Wakil Walikota Surabaya mendampingi Walikota Tri Rismaharini. Proyek itu juga akan menjadi salah satu program utama dirinya, apabila terpilih menjadi Walikota Surabaya pada Pilwali 2020.
"Untuk memperlancar pembangunan itu, kita akan berkoordinasi dengan seluruh pihak. Baik itu pemerintah pusat dan juga pemerintah provinsi. Karena baginya, membangun Kota surabaya tak bisa sendirian," tutur Whisnu.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan bekerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki konsen dalam pembangunan wilayah pesisir dan Mangrove, sehingga pemanfaatan wilayah pesisir itu tak hanya dibangun seadanya. Namun juga bermanfaat bagi lingkungan dan warga.
"Kawasan Surabaya Timur harus dihapus dari stigma kawasan kumuh karena tak dapat akses pembangunan yang baik. Ini sesuai dengan motto program kita 'Melanjutkan Keberhasilan, Meratakan Pembangunan'," sambung Whisnu.