Tarif Swab PCR Turun di National Hospital Surabaya
Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76, National Hospital Surabaya menurunkan tarif layanan Swab PCR menjadi Rp 492.000, dari harga sebelumnya yang berkisar Rp.800.000. Hal ini dilakukan guna mendukung program pemerintah untuk percepatan tracing dan tracking.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta menurunkan harga tes polymerase chain reaction (PCR) diagnosis Covid-19 pada kisaran harga Rp 450.000 sampai Rp 550.000.
"Mulai hari ini, tepat pukul 10.17 WIB kami membuka tarif layanan PCR mengikuti harga pemerintah di harga 492 ribu. Ini berlaku untuk metode swab PCR atau pun saliva," kata CEO National Hospital, Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya, Selasa, 17 Agustus 2021.
Hananiel mengatakan, dengan tarif yang baru ini pelayanan akan tetap sama dan tidak mengurangi apapun. Hasil juga akan keluar 1x24 jam. Kendati demikian, ada sedikit pernambahan tarif untuk swab PCR, yakni Rp 25.000 dikarenakan penyesuaian standarisasi alat pengambilan sample swab.
"Untuk swab ada penambahan Rp.25.000, karena adanya standarisasi alat pengambilan swab. Tapi untuk harga pemeriksaan laboratoriumnya sama yaitu Rp 492.000. Kalau saliva tidak ada penambahan karena samplenya bisa diambil sendiri," jelas Prof Hananiel.
Hananiel menyebut, adanya penurunan tarif swab PCR merupakan subsidi dari RS secara mandiri. "Dari RS kami subsidi terlebih dahulu sambil kami mencoba membenahi struktur," imbuhnya.
Dengan adanya penyesuaian tarif swab PCR yang baru ini, Hananiel berharap kebijakan ini diperhatikan pemerintah mulai dari hulu hingga hilir. Artinya, bukan hanya menyesuaian harga, tetapi dari hilir, seperti reagen yang masuk juga harus diseleksi dari harga hingga kualitas, ungkap Hananiel.
Di Hari Kemerdekaan ini pula, ia menyelipkan harapan Indonesia merdeka dari Covid-19. "Saya lihat dua tahun ini, hidup kita tidak seperti biasanya. Tentunya kami berharap kemerdekaan dari Covid-19 dan pandemi," harapnya.
Hal ini pun disambut baik oleh masyarakat, salah satunya Tri Juarsa yang mengatakan, terbantu dengan adanya penurunan tarif swab PCR ini. Ia mengaku melakukan swab PCR menggunakan uang pribadi. Ia mengaku harus merogok uangnya hingga Rp 1,2 juta di rumah sakit lain. "Dengan turunnya harga sekarang lebih baik lagi, saya sih berharapnya turun lagi," ungkap lelaki 26 tahun ditemui usai menjalani swab PCR di National Hospital.
Advertisement