Tarif Naik, Sopir Logistik Minta Pelayanan di Kapal Lebih Baik
Sejumlah pengguna jasa penyeberangan dari kalangan sopir logistik meminta ASDP dan operator kapal meningkatkan pelayanan khususnya di kapal lintasan Ketapang-Lembar menyusul rencana kenaikan tarif, pada 3 Agustus 2023. Pengguna jasa juga minta rencana kenaikan ditunda satu dua minggu untuk memaksimalkan sosialisasi.
Ketua Asosiasi Sopir Truk Indonesia, Banyuwangi, Slamet Barokah menyatakan, dirinya baru mendengar rencana kenaikan tarif ini beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, dirinya meminta kenaikan ini ditunda untuk beberapa waktu agar sosialisasi bisa maksimal.
“Kami bermohon waktunya lebih panjang untuk mensosialisasikan rekan-rekan kami,” jelas dalam acara sosialisasi yang digelar, Sabtu, 29 Juli 2023 siang.
Sosialisasi ini dihadiri, pihak Gapasdap, dan INFA, selaku operator kapal penyeberangan. Hadir juga perwakilan dari asosiasi sopir logistik sebagai pengguna jasa penyeberangan dan juga pihak Kepolisian baik dari Ketapang maupun Gilimanuk.
Sementara itu, perwakilan dari Asosiasi Sopir Logistik Indonesia, Farid Hidayat, meminta pelayanan di kapal lintas Ketapang-Lembar diperbaiki. Mulai pelayanan makan, hingga tempat istirahat sopir di atas kapal.
Dia menyebut, ketika sopir tertidur saat jam makan. Maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan makanan. Ketika mereka bangun dan menanyakan jatah makan sudah tidak ada. Begitu juga ruangan khusus sopir yang ada di atas kapal.
“Ada satu kapal, ruangan istirahat khusus sopir tidak dibuka. Ruangan tersebut baru dibuka saat mendekati pelabuhan tujuan,” ujar Farid Hidayat.
Mengenai keluhan ini, General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi, Syamsudin menyatakan, sosialisasi sebelumnya sudah dilakukan di Denpasar. Dia menyebut, dari pembahasan tentang penyesuaian tarif ini sudah dibahas jauh-jauh hari di tingkat kementerian bersama dengan pihak terkait seperti Organda dan lainnya.
“Artinya komunikasi yang mungkin belum turun ke bawah. Pada prinsipnya pembahasan ini sudah jauh-jauh hari dilakukan. Tinggal masalah penyesuaian saja di lapangan dan komunikasi yang baik dengan mereka,” jelasnya.
Terkait keluhan layanan di kapal, untuk urusan makan, pihaknya sudah melakukan perbaikan. Saat ini, kata Dia, urusan makan sudah jauh lebih baik. Mengenai ruangan yang dikunci, Syamsudin akan mengajak para pihak Asosiasi untuk datang langsung ke kapal dan melihat diatas kapal ruangan yang mana yang dimaksud.
“Urusan kelistrikan untuk kebutuhan charger HP bisa segera dipenuhi. Karena fasilitas itu tidak terlalu mahal biayanya,” tegas Syamsudin.
Berkaitan dengan kenaikan tarif ini, menurutnya pihaknya kan meningkatkan pelayanan, terutama terkait dengan safety. Karena safety ini tidak boleh ditawar dan biayanya pasti mahal. Peningkatan safety itu salah satunya dilakukan dengan penyesuaian tarif ini.
“Peningkatan tarif ini terkait dengan keselamatan,” tegasnya.
Syamsudin menjelaskan, beberapa pekerjaan yang terkait dengan keselamatan impact-nya juga cukup besar pada sisi biaya. Berbagai alat keselamatan, kondisi kapal pada saat dok, itu juga safety yang biayanya juga cukup besar.
“Penyesuaian tarif ini terkait dengan kenyamanan, keselamatan terutama di kapalnya itu sendiri. Lebih kepada peningkatan pelayanan yang bersentuhan langsung dengan pengguna jasa,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Korsatpel BPTD Ketapang, Rocky Surentu menyatakan, dengan kenaikan tarif ini aspek layanan dan keselamatan harus betul-betul diperhatikan. Dia menegaskan seluruh pihak jangan hanya berpikir tarif naik tapi keselamatan diabaikan.
“Termasuk pelayanan tadi yang dikeluhkesahkan bagaimana pelayanan di kapal,” ujarnya.
Dia menyebut, BPTD memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi jika kapal mengabaikan aspek pelayanan. Pihaknya akan menegur operator kapal untuk dilakukan pembinaan. Sanski terberat, kapal bisa dikeluarkan dari lintasannya di off-kan.
“Bisa sampai dikeluarkan dari lintasan karena memberikan pelayanan yang tidak maksimal bagi pengguna jasa,” tegasnya.
Keselamatan, menurutnya, adalah faktor utama yang tidak boleh ada tawar menawar. Nahkoda orang yang bertanggungjawab atas keamanan kapal. Oleh karena itu harus betul-betul memperhatikan sesuai ketentuan dan aturan.
“Perawatan untuk menjaga aspek keselamatan dilakukan, mereka saat off memperbaiki kekurangan apa yang ada di atas kapal,” pungkasnya.