Imlek di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya, Ada Angpao untuk Barongsai dan Jaranan
Warga Kampung Pecinan di Tambak Bayan RT 02 RW 02, Kelurahan Alun-Alun Contong, Bubutan, Surabaya merayakan Tahun Baru Imlek 2025 atau Kongzili 2576 dengan acara yang meriah, tetapi tetap mengusung konsep yang sederhana.
Tari Jaranan di Awal Imlek
Pantauan Ngopibareng.id di lapangan, sejak pukul 08.00, Rabu 29 Januari 2025, ratusan warga sudah mulai memadati kawasan tersebut. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga mereka yang lanjut usia (lansia) terlihat berkerumun di sana. Terlihat juga banyak orang datang dari luar wilayah Kampung Tambak Bayan. Mereka sengaja berkunjung melihat kemeriahan Imlek di kampung yang dihuni oleh tiga suku berbeda itu.
Acara perayaan Imlek 2025 di Kampung Tambak Bayan diawali dengan pertunjukan tari. Tampak anak-anak kampung setempat dengan riang menari Jaranan.
Dengan kostum bercorak merah-putih sambil membawa pecut, mereka membawakan tarian dengan bersemangat, di tengah kerumununan penonton. Tak hirau panas terik matahari yang mulai menyengat. Jaranan pun kemudian ditutup dengan salam Gong Xi Fa Cai.
Barongsai Usir Roh Jahat
Selanjutnya, acara yang ditunggu pun tiba. Yakni atraksi tiga barongsai berwarna, hijau, merah dan kuning. Naga barongsai bermata lebar tampak mengitari gang-gang sempit di Kampung Pecinan Tambak Bayan.
Diiringi musik dari tambur, gong, dan simbal yang ikut berkeliling kampung, barongsai membawa kebahagiaan. Suara pukulan keras dari alat-alat musik dipercaya membawa keberuntungan dan dapat mengusir roh jahat.
Mereka menyapa warga Tionghoa yang tinggal di sana. Tak jarang, mereka melakukan atraksi mengambil angpao, yang digantungkan di dalam ataupun di area luar rumah. Aksi menari, berguling, melompat, serta berdiri di atas pundak. Atraksi barongsai yang lucu selalu mengundang senyum dan tawa serta tepuk tangan kekaguman.
Masyarakat Kampung Tambak Bayan dan warga lainnya yang datang dari luar pun memberikan sejumlah angpao. Amplop merah itu diletakkan di dalam mulut barongsai. Tak jarang, anak kecil dan orang dewasa mengabadikan momen dengan barongsai, di sela-sela pertunjukan mereka.
Peringatan Rutin di Tambak Bayan
Ketua RT 02 RW 02 Kampung Pecinan Tambak Bayan, Piyono menjelaskan, atraksi barongsai rutin digelar setiap tahun pada momen perayaan Tahun Baru Imlek.
Keberadaan tari Jaranan juga menunjukkan keberagaman dari masyarakat yang tinggal di sana.
"Keberadaan Jaranan tadi supaya ada kolaborasi, tidak ada tendensi lain-lain, intinya ini simbol supaya kita bersatu semuanya," ucapnya saat ditemui Ngopibareng.id, Rabu 29 Januari 2025.
Piyono juga menerangkan, gelaran acara dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2025 tersebut juga dimaksudkan untuk melestarikan budaya yang sudah berkembang. Apalagi, Kampung Pecinan Tambak Bayan, lanjutnya, sudah terkenal selama ratusan tahun karena keberagaman penduduknya.
"Imlek ini adalah sejarah ya, jangan sampai warga Tambak Bayan ini kan, sudah disebut Kampung Pecinan, jadi supaya gak ada hilangnya sejarah untuk Imlek, ini harus kita jaga," tegasnya.
Dirinya juga menyebut, bentuk nyata dari sikap toleransi juga terlihat dari kontribusi setiap warga kampung dalam memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Tambak Bayan.
"Partisipasi warga non-Tionghoa seperti agama yang lain, kecuali agama Konghucu sangat saling gotong royong, semuanya saling mendukung dan toleransinya sangat paham sekali. Mereka sangat membantu, dan acara bisa berjalan lancar," pungkasnya.
Advertisement