Tari Remo Massal Pelajar se-Surabaya Pecahkan Rekor MURI
Tari remo atau ngeremo merupakan tarian khas Jawa Timur, yang menampilkan kekhasan dan keunikan. Sekitar 50.000 gabungan pelajar SD kelas 4-6 dan SMP dan stakeholder di seluruh wilayah Kota Pahlawan, akan berkolaborasi menari remo di panggung utama dan beberapa titik khusus serta halaman sekolahan SD dan SMP. Info terbaru, peserta tari remo mencapai 65 ribu orang.
Pemerintah Kota Surabaya memastikan gelaran ini tidak memberatkan wali murid dan siswa demi memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) ini. Khusus para siswa sudah berlatih selama enam hari di masing-masing sekolahan, usai mereka melaksanakan ujian sekolah.
Berikut ini info grafis menari remo massal di Surabaya:
Tari Remo Massal Pelajar se-Surabaya Pecahkan Rekor MURI
Banyak nilai sejarah dan filosofi yang bisa dipelajari pada tiap gerakan unik tari remo yakni mulai dari makna perjuangan, hingga cara berkomunikasi yang baik dengan masyarakat.
50.000 orang menari remo massal (info terbaru peserta mencapai 65 ribu)
Massa gabungan dari para pelajar dan stakeholder Kota Surabaya
Siap pecahkan rekor MURI
Waktu kegiatan Minggu, 18 Desember 2022 pukul 06.00 WIB
Lokasi tari remo massal:
Jembatan Sawunggaling
Halaman Balai Kota Surabaya
Alun-alun Kota Surabaya
Jembatan Merah
Jalan Tunjungan
Taman Bungkul
Taman Apsari
Taman 10 November
Halaman masing-masing sekolah SD dan SMP
Kegiatan tari remo ini tidak memberatkan wali murid dan siswa:
Seragam tari bisa menggunakan baju olahraga sekolah (beberapa sekolah sepakat pakai baju putih seragam sekolah dan selama hitam).
Udeng bisa diganti hasduk.
Selendang selain warna merah khas tari remo, bisa menggunakan selendang tari lainnya.
Tidak diwajibkan pakai gongseng atau kerincing kaki.
Tidak diwajibkan pakai riasan wajah.
Siswi berhijab pakai kerudung hitam, sedangkan siswi tak berhijab rambut dibiarkan tergerai.
Kegiatan ini bisa disaksikan secara live streaming melalui kanal youtube Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Sapa Warga.
"Pesan moralnya, jangan sampai pelajar Surabaya lupa sejarahnya. Kita punya tari Remo peninggalan leluhur yang harus dilestarikan," pesan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Advertisement