Tari Boran Lamongan Massal Bakal Masuk Rekor Muri
Sego (nasi) boran salah satu trade mark kuliner Lamongan, selain soto. Bahkan, sego boran ini leboh asli. Selain Lamongan, di daerah lain tidak ada. Tidak heran, jika sego boran ini menjadi pemantik kreativitas seniman. Mulai patung, batik hingga tari. Tetapi, yang terkenal adalah tari boran.
Adalah sebuah tari hasil kreasi dari makanan khas Lamongan sego boran. Di dalamnya menceritakan suasana kehidupan para penjual sego boran dalam menjajakan dagangannya dan berinteraksi dengan pembeli.
Tarian ini pernah menyabet juara nasional. Tarian sego boran ini juga sudah begitu merakyat. Khususnya di kalangan pelajar se Lamongan. Berlatar belakang itu, Pemkab Lamongan berupaya sekaligus meyakinkan kepada khalayak umum, bahwa tari boran layak diperkenalkan hingga pelosok nusantara.
Upaya pemkab tidak main-main. Lewat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan, tari boral bakal ditampilkan secara kolosal pada momen Festival Lamongan Menari 2923.
Jika tidak ada aral, tari boran kolosal bakal digelar pada Minggu 23 Juli 2023 mendatang. Ditampilkan oleh 1.569 penari melibatkan pelajar SD, SMP, SMA se Kabupaten Lamongan.
"Berpusat di Alun-Alun dan sepanjang jalan protokol dalam kota. Gelar tari kolosal itu akan dimulai pukul 06.00 WIB," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan Siti Rubikah, Kamis 20 Juli 2023.
Sebanyak penari itu, lanjut Siti Rubikah, merupakan rekor terbanyak selama ini, dan bakal dinyatakan sebagai rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). "Kita sudah mengajukan rekor dengan tajuk pagelaran tari boran oleh pelajar terbanyak," imbuhnya.
Tidak hanya itu, masih menurut Siti Rubikah, pada kesempatan itu juga akan dicatat pula untuk rekor MURI sajian sego boran. Tersaji 4.504 porsi yang dibagikan gratis untuk masyarakat. Khusus ini, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan.
"Biar meriah, kami mengajak masyarakat Lamongan agar turut serta meramaikan Festival Menari 2023 ini. Karena secara tidak langsung festival kali ini dapat dijadikan literasi kebudayaan yang ada di Lamongan, pungkasnya.