Target Vaksinasi Meleset Menkes: Covid-19 Masih Jadi Ancaman
Vaksinasi yang dilakukan pemerintah hingga Senin, 31 Mei 2021 telah mencapai angka 27 juta orang. Angka vaksinasi harian juga telah kembali menyentuh angka 500 ribu orang.
Peningkatan tersebut dapat terwujud oleh karena jumlah stok vaksin Covid-19 Indonesia yang terjaga dan mencukupi.
Tetapi perolehan tersebut masih di bawah target yang dicanangkan pemerintah, yakni 1 juta orang per hari. Maka target untuk menyasar 170 juta penerima vaksin akhir 2021, diperkirakan tidak tercapai.
Alasan tidak terpenuhinya target tersebut karena pengadaan vaksin dan pendistribusian vaksin ke daerah terpencil mengalami kendala. Alasan lain, dukungan masyarakat dirasakan masih kurang.
Menteri Kesehatan menyebut kesulitan ini secara bertahap mulai teratasi termasuk pasokan vaksin yang jadi rebutan dengan negara lain yang mengalami pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah bulan ini kita memiliki stok sekitar 20 juta. Jadi kalau dibagi 30 hari kita mampu menyuntik sebanyak 500-650 ribu suntikan per hari," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers bersama Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito (pengganti Doni Monardo -Red) yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretaris Presiden, Selasa 1 Juni 2021.
Dengan kondisi tersebut, Budi meminta kepada seluruh kepala daerah untuk dapat segera mempercepat program vaksinasi di daerah mereka masing-masing. Selain itu, prioritas pemberian vaksin kepada lansia juga tetap harus dilakukan.
Menurutnya, belajar dari daerah-daerah yang mengalami kenaikan kasus cukup tinggi seperti Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah dan di Provinsi Sumatera Selatan, kelompok warga lanjut usia (lansia) banyak yang terpapar Covid-19 dan memiliki risiko kematian yang lebih besar.
"Kalau kita bisa memprioritaskan vaksinasi ke lansia insyaallah yang masuk rumah sakit akan jauh berkurang, insyaallah yang wafat juga akan banyak berkurang," katanya.
Selain itu, program vaksinasi massal yang telah dijalankan kepada para tenaga kesehatan sejak awal pelaksanaan program terbukti mampu mengurangi risiko kematian yang dahulu sempat menjadi persoalan tersendiri bagi para tenaga kesehatan dalam berjuang menangani pandemi di garis terdepan.
Di Kabupaten Kudus, yang saat ini tengah mengalami lonjakan kasus, diketahui terdapat 140 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 namun sebagian besar berstatus tanpa gejala.
"Mudah-mudahan yang terkena akan bisa lebih cepat sembuh karena antibodinya sudah terbentuk. Imbauan saya kepada masyarakat, tolong bantu teman-teman tenaga kesehatan ini yang sudah berkorban untuk kita semua dengan cara tetap berdisiplin memakai masker. Kalau kita disiplin, pengurangannya jauh sekali risiko terkenanya," kata Menteri Kesehatan.
Advertisement