Penjualan Rumah di Jatim Turun Selama Pandemi Covid-19
Para pengusaha bisnis perumahan yang tergabung dalam Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur memprediksi ada penurunan target penjualan rumah akibat pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Apersi Jawa Timur, Mahrus Sholeh, mengatakan dari target awal 20 ribu unit rumah terjual pada 2020. Kemungkinan hanya terwujud 10 ribu unit saja.
"Target di 2020, sekitar 20 ribuan. Tapi karena adanya Covid-19, jadi sekitar 10 ribuan," terangnya pada Kamis 16 Juli 2020, di Kota Malang.
Apalagi, kata Mahrus, dari segi bisnis selama pandemi Covid-19 ini terjadi penurunan pembelian perumahan sekitar 40 persen pada April 2020. Namun, memasuki Juni 2020, penjualan rumah mulai meningkat sekitar 67 persen.
Untuk menggenjot penjualan rumah, Mahrus mengatakan bahwa pihaknya telah meminta bantuan perbankan untuk memudahkan proses realisasi pembayaran nasabah ke pengembang perumahan bagi Kredit Perumahan Rakyat (KPR).
"Saat ini ada relaksasi dari perbankan sehingga teman-teman bisa genjot lagi. Di lapangan kemarin user pengen realisasi tapi terkendala perbankan," tuturnya.
Mahrus menyebutkan, dari 315 anggota Apersi Jawa Timur, mereka sudah memiliki proyek pembangunan rumah sendiri di sejumlah daerah di Jawa Timur. Sampai pertengahan tahun ini sudah ada sekitar 4.500 unit rumah yang siap dipasarkan dari target 10 ribu unit pada 2020.
"Kalau saat ini 4.500 unit sudah jadi dan siap di-KPR-kan dari target kita 10 ribu unit rumah," ujarnya.
Dari segi pasar sendiri, Mahrus menyatakan, bahwa kawasan Malang Raya masih menjadi favorit penjualan perumahan, selain di daerah lain di Jawa Timur seperti Kabupaten Gresik, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Lamongan.
"Kalau untuk di Malang ini banyak yang di kawasan pinggiran, seperti Wagir, Pakis, Singosari dan Bululawang," jelasnya.
Mahrus menambahkan, pihaknya juga terus berupaya mendorong perluasan pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah di tiap daerah di Jawa Timur.
"Kami baru melantik pengurus baru yang tersebar di Madiun Raya, Probolinggo, dan Gresik. Dengan adanya perluasan pengurus, diharapkan pemerintah bisa mempermudah perizinan di setiap instansi terkait," tuturnya.
Sementara itu, Head of Consumer Retail BNI Kanwil Malang, Agus Haedar Usman mengatakan siap membantu para asosiasi pengembang perumahan, termasuk Apersi, dalam pelaksanaan proyek pembangunan perumahan, khususnya dalam memberikan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Di Malang Raya ini kami berikan kuota sebesar 500 user (pengguna). Terisi sekitar setengahnya. Sisanya ada sekitar 294-an (user) yang belum, dengan nilai Rp28 miliar di Malang Raya saja," ungkapnya.
Agus berharap realisasi FLPP sebanyak Rp28 miliar dari 294 user yang belum mengisi kuota, ditarget bisa segera terealisasi pada periode Juli dan Agustus 2020 ini.
Advertisement