Target Pemkot Surabaya Imunisasi Polio Selesai Sehari, 15 Januari
Imunisasi Polio di Kota Surabaya akan digelar serentak, Senin 15 Januari 2024. Guna mempercepat penanganan, Pemkot Surabaya akan melakukan imunisasi serentak selama satu hari selesai.
Imunisasi Polio ini digelar berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: IM.02.03/Menkes/1051/2023 Tentang Pelaksanaan SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) dalam Rangka Penanggulangan KLB Polio cVDPV2, yang dilaksanakan sebanyak dua kali putaran.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi berstrategi bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), Lurah, Camat, hingga Kepala Puskesmas, supaya pelaksanaan imunisasi Polio ini bakal dilakukan di sekolah-sekolah, mulai dari SD, PAUD, hingga Balai RW.
“Polio ini kalau terlambat akan lumpuh selamanya, tidak bisa disembuhkan. Karena itu, saya minta kepada teman-teman (jajaran PD, lurah, hingga camat) kalau bisa sedino mari (sehari selesai),” jelasnya, Selasa, 9 Januari 2024.
Eri Cahyadi khawatir, jika penyakit Polio tidak ditangani cepat dan baik, bisa berakibat fatal bagi anak-anak di Kota Pahlawan. Sebab, penyakit ini bisa menginfeksi anak secara tiba-tiba. "Imunisasi ini bisa tuntas dalam sehari," tegasnya.
Imunisasi Polio ini ditujukan kepada anak usia 0-7 tahun, atau 7 tahun 11 bulan 29 hari. Pemkot Surabaya menargetkan, sehari ada 200.000 lebih anak yang akan diimunisasi Polio, 15 Januari mendatang.
"Harus cepat, jangan sampai terlambat ada yang kena Polio. Ini sedikit medeni dan penyakitnya langkah juga, bisa terjadi tiba-tiba," ujar Eri Cahyadi.
3 Tim Imunisasi Menyebar
Supaya berjalan dengam cepat, pihaknya membentuk tiga tim yang menyebar ke beberapa tempat. Tim pertama, bergerak ke sekolah-sekolah SD. Tim kedua ke PAUD. Sedangkan tim ketiga ke Balai RW khusus untuk anak yang belum sekolah.
“Satu hari selesai, maksimal dua hari. Nanti yang tidak sekolah nanti dikumpulkan oleh camat-camat dan lurah untuk diarahkan ke Balai RW. Jadi kita langsung 'hantam', karena saya khawatir betul, ingin sudah dari kemarin (dilaksanakan) tapi vaksinnya baru datang tanggal 15 Januari,” tegas Cak Eri, sapaannya.
Agar proses imunisasi berjalan maksimal, Eri Cahyadi meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina untuk mendata nama anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari di Kota Surabaya. Kemudian nama-nama itu dimasukkan ke dalam sebuah aplikasi untuk memudahkan proses imunisasi.
“Nanti dimasukkan aplikasi, kan itu ada alamatnya ketika sudah menyasar sekolah, kalau sudah nanti diklik. Jadi nanti Pak Lurah dan Pak Camat di wilayahnya masing-masing jadi tahu mana yang sudah diimunisasi dan yang belum dimasukkan ke Balai RW untuk diimunisasi,” tutur Cak Eri.
Hal tersebut dilakukan lantaran menurut laporan ada temuan kasus seorang anak asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terjangkit Polio secara tiba-tiba, setelah berkunjung dari Sampang, Madura.
Pihaknya memastikan, sejauh ini masih belum ada laporan kasus tersebut menular ke anak-anak Kota Surabaya. "Di Surabaya belum ada. Nauzubillahiminzalik lah jangan sampai ada,” jelas Cak Eri.
Target 329.616 Anak
Di samping itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, untuk mencegah virus tersebut menular pada anak-anak di Kota Surabaya, Nanik menjelaskan, Dinkes Surabaya segera melakukan imunisasi pada 15-21 Januari 2024, sedangkan putaran kedua dimulai pada 19-25 Februari 2024.
“Harapannya pada tanggal 15 bisa secara serentak bisa dilakukan seluruh target terpenuhi,” ujarnya.
Imunisasi Polio pekan pada mendatang, Pemkot Surabaya menargetkan 329.616 anak. Dari jumlah tersebut akan dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok sekolah dan non sekolah.
“Non sekolah yakni sasarannya 122.947 anak akan disediakan di pos-pos Balai RW, sedangkan yang usia sekolah sampai dengan 5-7 tahun ada 206.669 akan disediakan di pos-pos sekolah,” paparnya.
Nanik berharap, target imunisasi Polio kali ini bisa sampai dengan 100 persen. Oleh karena itu, ia ingin para camat, lurah, dan kepala puskesmas bisa memberikan dukungan untuk kelancaran pelaksanaan proses tersebut.
“Semoga kegiatan ini kedepannya bisa berjalan lancar dan sukses, sehingga bisa memberikan manfaat bagi warga terutama agar anak-anak di Kota Surabaya terhindar dari Polio,” tandasnya.