Target Desember, Proyek Jembatan Joyoboyo Baru Capai 35 Persen
Pemerintah Kota Surabaya akan menuntaskan seluruh proyek pembangunan insfrastruktur hingga Desember 2020, atau sebelum masa jabatan Walikota Surabaya Tri Rismaharini berakhir
Selain alun-alun bawah tanah, ada satu lagi proyek yang ditarget rampung tahun ini, yaitu Jembatan Baru Joyoboyo, yang berada di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo atau TIJ.
Jembatan baru tersebut, kabarnya untuk memecah arus kendaraan dari arah Wonokromo dan Ahmad Yani, menuju ke Raya Darmo, Raya Diponegoro, atau Gunungsari. Selama ini, pengendara yang menuju tiga arah tersebut harus melalui 1 jembatan, yakni jembatan Joyoboyo lama.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, meski di tengah pandemi covid-19 pembangunan jembatan ini tetap dilanjutkan. Alasannya, peralatan dan bahan konstruksi sudah disiapkan dari luar negeri.
Saat ini progres pembangunan jembatan Joyoboyo itu baru mencapai 35 persen. Angka itu keluar, setelah pemasangan abutment atau kepala jembatan yang berada di bagian ujung jembatan. Selain itu, oprit yang berupa timbunan tanah di sisi selatan jembatan sudah terpasang.
"Jadi, Spun pile atau tiang pancang betonnya sudah terpasang semuanya. Makanya, progres pembangunan fisik sudah 35 persen," kata Erna.
Sesuai jadwal, bulan Agustus ini pekerjaan pemasangan voided slab pada lantai jembatan harus sudah selesai.
Jembatan itu memiliki panjang 150 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi pilonnya mencapai 20 meter. Struktur jembatan berasal dari beton bertulang dan voided slab.
Nilai kontrak pembangunan jembatan itu mencapai Rp39 miliar. Tanggal kontrak pembangunan dimulai sejak 15 Oktober 2019 dan ditargetkan selesai bulan Desember tahun ini.