Target 12.000 Ton Garam di Probolinggo Sulit Tercapai
Produksi garam di Kabupaten Probolinggo tahun 2023 tergolong rendah. Garam rakyat hanya bisa berproduksi di akhir tahun ini bersamaan dengan puncak musim kemarau.
"Akibatnya, target produksi garam pada 2023 sebesar 12.000 ton sulit tercapai," ujar
Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo, Hari Pur Sulistiyono, Minggu, 27 Agustus 2023.
Dikatakan produksi garam termasuk di Kabupaten Probolinggo, sangat bergantung pada cuaca dan musim. Pada saat musim hujan, petani garam memilih tidak melakukan produksi garam sebab proses kristalisasi garam terganggu air hujan.
"Karena itu petani sangat bergantung pada musim kemarau untuk memproduksi garam," katanya.
Hari menjelaskan, sejumlah petani garam di Probolinggo mulai memproduksi garam sejak April lalu. Namun mereka mengalami gagal panen lantaran masih sering turun hujan.
Barulah di bulan Mei mereka kembali membuka tambak garamnya. Mereka bisa memanen kristal garam seiring dengan mulainya musim kemarau.
Disinggung target garam untuk Kabupaten Probolinggo yang dipatok Pemprov Jatim, Hari menyebut angka 12.000 ton. Ia mengaku, target tersebut sulit dicapai.
"Sebab hingga pertengahan tahun 2023 ini, belum separo target tercapai. Sehingga sangat berat untuk mencapai target," katanya.
Di Kabupaten Probolinggo terdapat lima kecamatan yang menjadi sentra produksi garam rakyat. Yakni, Kecamatan Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan, dan Kecamatan Paiton.
Dari lima sentra produksi garam itu hingga Juli produksinya mencapai 3.450,11 ton. Selama setengah tahun, target yang tercapai baru 1.675,1 ton.
"Sedangkan pada Juli, terdapat tambahan produksi sebanyak 1.775,01 ton," katanya.
Meski demikian, berapa pun volume produksi garam, akan kami laporkan kepada Pemprov Jatim. "Paling tidak, laporan kami menadi bahan evaluasi," katanya.