Tarekat pun Milik Generasi Muda, Ini Pesan Habib Umar Muthohar
Habib Umar Muthohar, juru dakwah asal Semarang mengungkapkan betapa penting mengambil hikmah dari setiap ketentuan Allah.
"Kita dilatih oleh para guru kita, bahwa semua yang diberikan oleh Allah, itu baik dan pasti ada hikmahnya. Jadi, ada virus Corona juga ada sisi lain, dengan itu kita bisa sambung silaturahmi dengan cara virtual ini,' tutur Habib Umar, dalam keterangan Senin, 29 Juni 2020.
Di sisi lain, Habib Umar Muthohar juga mendorong agar aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Ahlut Thariqah An-Nahdliyyah (MATAN) di berbagai kawasan juga terus menyelenggarakan kegiatan sebagai wujud silaturahmi dan terbentuknya hal-hal baik.
"MATAN itu kalau tanpa kegiatan, seperti nggak ada syarah-syarahnya. Makanya, kegiatan-kegiatan itu menjadi syarah dari MATAN," demikian ajak Habib Umar, pendakwah yang dekat dengan generasi muda itu.
Sejauh ini, tarekat (thariqah) ternyata tidak hanya milik orang-orang tua, tapi juga bisa menjadi jalan spiritual generasi muda. Itulah yang menjadi bagian diskusi para aktivis Mahasiswa Ahlut Thariqah An-Nahdliyyah (MATAN) dengan Habib Umar Muthohar.
MATAN menyelenggarakan Silaturahmi Virtual dan Halal bi Halal pada Minggu 28 Juni 2020 kemarin. Dalam agenda ini hadir Habib Umar Muthohar, M. Hasan Chabibie (Plt. Ketua Umum MATAN), Gus Rosyid (Sekum MATAN), dan beberapa aktifis MATAN dari beberapa kawasan di Indonesia.
Lebih lanjut, Habib Umar Muthohar menekankan betapa thariqah itu lintas generasi. "Tariqah itu nggak hanya milik orang tua. Jadi jangan keliru jika ada orang yang mengatakan wong belum 40 tahun kok sudah bertariqah. Seolah-olah thariqah ini punyanya orang tua. Tidak begitu. Kita sejak mukallaf sudah harus berthariqah di jalan Allah, mengikuti Kanjeng Nabi Muhammad."
Hasan Chabibie, Plt. Ketua Umum MATAN mengungkapkan bahwa pihaknya ingin terus menyambung sanad dan menguatkan silaturahmi, meski tantangan juga besar.
"Di satu sisi, kita ingin menempuh jalan salik. Kita ingin mengambil jalan hikmah. Tapi di sisi lain, masih banyak kesana kemari, masih banyak keinginan," ungkap Hasan, yang juga Plt. Kepala Pusdatin Kemdikbud.
Hasan ingin agar MATAN menjadi jalur khidmah para santri dan generasi muda.
"Pada titik inilah, kami memohon doa kepada para masyayikh semua. Terutama lewat jalur khidmah di organisasi MATAN, berkesinambungan untuk menyiram hati kita semua."
Dalam hal ini, Hasan menyampaikan, era pandemi tidak mematikan semangat para sahabat di Indonesia. "Banyak sekali aktiftas-aktifitas online yang dilaksanakan. Banyak aktifitas sahabat-sahabat MATAN dari Jember, Surabaya, DKI Jakarta dan beberapa daerah lain yang terus menebar kebaikan."
Menurut Hasan Chabibie, era pandemi memang berat kita rasakan, tapi tidak menyurutkan semangat sahabat-sahabat MATAN seluruh Indonesia. "Saya kira ini bagian dari keberkahan. Bahwa di tengah kesulitan, sahabat-sahabat MATAN tetap menunjukkan eksistensi. Kami sadar betul, bahwa MATAN ini tidak sekedar pergerakan lahir. Ada pergerakan batin, dan itu kami minta doa dari para masyayikh, dari habaib," demikian ungkapnya.
Agenda silaturahmi virtual dan halal-bi halal ini diikuti ratusan pengurus dan kader MATAN dari pelbagai kawasan di Indonesia.