Tarbiyah Cinta 9 : Dan Atheislah ... Para Atheis
"Kemudian saya bertanya, kalau hidupmu sudah sebaik ini tanpa agama, lalu kenapa kamu ingin mencari Tuhan dan ingin memiliki agama?" (Rina Nose)
-
Dan atheis lah ... para atheis!
Kehidupan bukan diyakini sebagai Anugerah Tuhan, yang kembali kepada Tuhan, tapi sebuah prasmanan gratis, yang diakui dari dirimu kepada dirimu, yang serba gratis.
Dan atheis lah ...para atheis!
Karena gagal, orang berubah meragukan Kebesaran Tuhan.
Karena putus asa, orang berubah menafikan pertolongan Tuhan.
Bahkan karena merasa mulia, hidupnya baik, berkecukupan makan enak, merasa hebat dan sukses duniawi karena melimpahnya materi, kedudukan, pangkat dan derajat serta nama tenar,.... orang pun bisa berubah menjadi tak perlu menyembah Tuhan, tak perlu tuntunan agama, ia menyembah dirinya sendiri dengan sangkaannya sendiri dan atheislah para atheis.
Para atheis, bukan hanya tak percaya akherat, merasa tak perlu agama, juga menyangsikan kebesaran Tuhan.
Ia berpikir sebagaimana kaum materialism berpikir: kemana perginya api setelah padam?
Ia berpirkir sebagaimana filsuf Barat: Sokrates, Nietzhe hingga Descartes berpikir: engkau ada karena engkau berpikir ada, dalam sebab akibat ilmiah,---- yang soal ruh saja tak bisa kalian jelaskan!
Dan atheis lah... para atheis.
Mereka tak cuma menyembah dunia dan seisinya ini, tapi ia juga menyembah dirinya dengan merasa tak perlu agama dan tak butuh Campur Tangan Tuhan.
Maka... Tuhan pun lebih tak butuh kalian.
Agama Islam pun bahkan tak perlu umat seperti kalian.
Agama adalah menyatukan hatimu dan hati Tuhanmu.
Agama membuatmu kokoh dalam tali persaudaraan umat manusia dengan meyakini Kebesaran Tuhan.
Agama adalah cara agung menuntun jalan agung umat manusia menuju jalan kebenaran menuju Tuhan Yang Maha Agung.
Kelak... engkau akan sakaratul maut.
Kelak ... engkau akan mati.
Kelak pun ... engkau akan dihidupkan lagi oleh Sang Maha Keabadian
Lalu nikmat Tuhanmu mana lagi yang akan engkau dustakan?
Agama adalah hidayah suci Tuhan bagimu, yang dijatuhkan dari langit, melalui firman Allah, melalui Rasul-rasulnya, yang menyuburkan hati yang gersang dan memberkati jiwa-jiwa yang bersyukur kepada Tuhan.
Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.
Indonesia jaman now, di bawah Pemimpin Negeri yang lemah, telah menjadi ladang subur penuh pupuk bagi jiwa-jiwa atheis yang kini tumbuh subur seperti lalat-lalat yang berkerumun di tong sampah.
Tapi lalat... tak bisa menghasilkan madu.
Dan atheislah ..para atheis!***
(Damarhuda, 21/11/17)
"Andai kata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al-Quran) bagi mereka, tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu". (al-Muminun ayat 71)
Advertisement