Tanpa Proposal, Nenek Lansia Ini Sanggup Kelola Pondok Lansia
Perempuan ini sudah bisa dikatakan nenek-nenek. Usianya sudah 67 tahun. Namun kondisi fisiknya masih fit. Namanya Handayah. Raut wajahnya terlihat cerah dan aura matanya bersinar memancarkan kasih.
Bertempat di Dusun Bendelonje, Desa Kendalrejo Kecamatan Talun Kabupaten Blitar nampak sebuah bangunan sederhana. Lokasinya bersebelahan dengan masjid, berjejer rumah anak-anaknya yang berjumlah sembilan dan semuanya sudah berkeluarga.
Handayah sendiri sekarang sudah menjanda setelah suaminya Muhammad Zahid mendahului menghadap Yang Kuasa. Suaminya semasa hidup seorang mubaligh atau disebut kyai kampung. Dari perkawinan dengan Muhammad Zahid, Handayah melahirkan sembilan orang anak.
Handayah bukan nenek-nenek biasa. Di usianya yang sudah senja, dia masih menyempatkan mengelola Pondok Lansia. Pondok Lansia ini mulai ia rintis sejak 2009 lalu. Awalnya hanya merawat janda lansia. Tapi kemudian mendapatkan izin pada tahun 2010.
Aktivitas merawat lansia ini, bermula saat almarhum suaminya masih hidup. Sebagai kyai kampung, Muhammad Zahid sering diundang ke sana kemari untuk mengisi pengajian atau tausiah. Dari kegiatan itu Muhammad Zahid, biasanya sering menerima zakat atau bisaroh. Bisaroh semacam ucapan apresiasi atas khidmat yang telah diberikan atau dikerjakan. Bisa berupa uang atau barang.
Namun, karena terlalu sering menerima bisaroh atau zakat, membuat Muhammad Zahid dan Handayah menjadi gelisah. Pasalnya, dia merasa bukan termasuk kategori keluarga tak mampu. Dia kala itu masih bekerja. Apalagi saat itu anak-anaknya yang berjumlah sembilan itu sudah mandiri dan berkeluarga.
Merasa ada rezeki yang tersisa, Handayah berpikir bagaimana cara menasarubkan sisa rezeki yang diberikan oleh suaminya itu. Hingga akhirnya, tanpa sengaja ada lansia yang dititipkan untuk dirawat.
Awalnya, biaya untuk merawat nenek nenek lansia berasal dari kantongnya sendiri. Tapi sekarang segala kebutuhan hidup untuk 34 nenek lansia yang berasal dari berbagai daerah bahkan luar pulau itu sudah mengalir dengan sendirinya mengatasnamakan perorangan.
Bantuan datang bukan berarti Handayah woro-woro pengumuman ke sana ke mari. Handayah bahkan tak mau mengajukan proposal kepada siapa pun. Termasuk ke Dinas Sosial. Apalagi sampai harus upload di media sosial untuk minta bantuan. Alasannya sederhana.
"Bukan apa-apa, hanya khawatir menjadi fitnah. Berbicara dengan Allah itu ternyata lebih mudah dari pada berbicara terhadap sesama," kata Hindayah.
Lansia yang ditampung Handayah ini datang dari berbagai latarbelakang dan agama. Meski ada lansia yang beragama lain selain agama Islam, Handayah dengan lapang tetap menerima.
Saat diajak masuk melihat para penghuni panti yang berjumlah 34 orang tersebut, semuanya dirawat dengan rasa kasih sayang. Tak heran jika para lansia merasa bahagia dan betah. Bahkan ada yang tidak mau dikembalikan setelah sehat. Dan ada juga yang dirawat sampai meninggal.
Urusan merawat lansia ini, nenek Handayah dibantu oleh anak-anaknya dan para tetangga sekitar. Ada yang bertugas merebus air untuk memandikan. Ada pula yang memasak dan membersihkan tempat tidur. Para lansia yang dirawat nenek Handayah rata-rata sudah jompo dan tidak bisa berjalan. Untuk memudahkan memantau kondisi para lansia, setiap ruang dipasang kamera CCTV.
Urusan kesehatan lansia, Handayah juga tak terlalu pusing lagi. Ada relawan, perawat dan bahkan dokter yang mau datang untuk melakukan bakti sosial. Relawan, perawat dan dokter ini datang dari Kediri, bahkan ada yang datang dari Jakarta.
Setiap pagi Handayah memberikan pengajian agar para penghuni pondok bisa mempersiapkan meninggal dengan khusnul khotimah. Handayah merasa apa yang dilakukannya merupakan jatah. Sebelumnya, tidak pernah terpikirkan akan menjalani hal-hal seperti ini. Handayah merasa sudah diberi nikmat oleh Tuhan. Kata dia, awalnya merasakan sering sakit sakitan. Tapi setelah merawat nenek-nenek lansia ini, dia akhirnya merasa sehat.
Tak heran meski ada banyak suka duka dalam merawat lansia, namun Handayah merasa terlalu banyak bahagianya saat merawat lansia.