Tanpa Karantina, Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Saudi
Penjaga Dua Masjid Suci Haramain, Raja Salman bil Abdulaziz telah mengeluarkan pengumuman penting. Kerajaan Arab Saudi mengizinkan masuk langsung bagi jemaah umrah dari Indonesia. Tanpa karantina di negara ketiga selama 14 hari.
Selain Indonesia, lima terdapat lima negara lain yang bebas langsung masuk ke Arab Saudi. Yakni, Pakistan, India, Mesir dan Brasil dan Vietnam. Sementara, sejumlah negara lain masih menghadapi larangan perjalanan. yakni, Turki, Ethiopia, Afghanistan dan Lebanon.
Izin masuk langsung tersebut, berlaku mulai Rabu, 1 Desember 2021, mulai pukul 01:00. Demikian dilaporkan Saudi Press Agency, mengutip sumber resmi Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi.
"Semua orang yang datang dari negara-negara ini diharuskan menghabiskan lima hari di karantina institusional, terlepas dari status imunisasi mereka di luar Kerajaan," kata sumber itu, dikutip Ngopibareng.id dari saudigazette.com.sa, Jumat 26 November 2021.
Bagi Indonesia, kebijakan terbaru Arab Saudi ini tak lepas dari keberhasilan lobi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menag berhasil melobi sejumlah pejabat di Negeri Raja Salman itu, seperti dengan Gubernur Makkah dan Menteri Haji dan Urusan Islam Arab Saudi.
Ikon Baru Tawaf
Raja Salman pun perintah untuk mengizinkan jemaah selain jemaah umrah untuk melakukan mengelilingi Ka'bah (tawaf) Suci mulai Kamis, 25 November.
Ikon baru berjudul “Tawaf” telah ditambahkan pada aplikasi Eatmarna untuk memfasilitasi janji temu untuk kinerja tawaf untuk non-Umrah.
Hal ini diumumkan Hani Haider, juru bicara Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci. Hal ini diumumkan oleh Hani Haider, juru bicara Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci.
Dikatakannya, lantai satu Masjidil Haram telah disisihkan untuk melakukan tawaf bagi jamaah non-umrah. Kepresidenan telah menetapkan tiga slot waktu untuk pelaksanaan tawaf jemaah.
“Kepresidenan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya di Masjidil Haram telah menyelesaikan persiapan penerimaan jemaah yang ingin melakukan tawaf di lantai satu Masjidil Haram selama tiga periode: dari pukul 07.00 hingga 10.00 pagi; dari pukul 9:00 hingga 11:59 malam; dan dari pukul 12:00 hingga 3:00 dini hari,” katanya sambil mencatat bahwa semua layanan akan diberikan kepada para jamaah termasuk distribusi air Zamzam, sterilisasi terus menerus, dan memfasilitasi masuk dan keluar ke lantai pertama Grand Masjid.
Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan, jemaah non-Umrah dapat memesan janji untuk tawaf melalui layanan yang diluncurkan pada aplikasi Eatmarna yang diperbarui efektif mulai Kamis.
Kapasitas Lantai I
Haider mengatakan, kapasitas penuh lantai pertama mataf (area melingkar di sekitar Ka'bah Suci) akan digunakan untuk memastikan kelancaran arus pergerakan dan penerapan tindakan pencegahan terhadap virus corona.
Langkah baru ini sejalan dengan penerapan arahan Raja Salman baru-baru ini untuk mengizinkan penggunaan kapasitas penuh Masjidil Haram bagi para peziarah dan jemaah. Jamaah dan jemaah umrah diharuskan memakai masker setiap saat ketika mereka berada di dalam Masjidil Haram dan halamannya.
Advertisement