Tanpa Isolasi dan Test Covid-19, Haji 1442 Tanpa Kasus Sakit
Pelaksanaan ibadah haji 1442 H memang tak berlangsung seperti tahun-tahun sebelumnya. Di masa pandemi Covid-19, selama dua tahun pelaksanaan Rukun Islam kelima ini, tidak berlangsung semeruah ketika kondisi normal.
Untunglah, pelaksanaan ibadah haji 2021 kini telah berakhir. Para jamaah kembali ke rumah masing-masing setelah melakukan rangkaian ibadah dengan pembatasan-pembatasan yang dilaksanakan mulai 17-22 Juli 2021.
Deputi Pengendalian dan Pencegahan Kementerian Kesehatan Arab Saudi Abdullah Asiri mengatakan, setelah kembalinya ke tempat masing-masing, jamaah tidak perlu melakukan test Covid-19 ataupun isolasi mandiri.
“Karena jemaah dan para petugas sudah mendapatkan vaksin, maka tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan ataupun isolasi, kecuali jika mereka menunjukkan gejala Covid-19 dalam dua minggu,” katanya dikutip dari Arab News, Sabtu 24 Juli 2021.
Tak Satu pun Terkonfirmasi Covid-19
Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah mengatakan, haji tahun 2021 secara umum berjalan dengan sukses. Semua proses yang dijalani terutama protokol kesehatan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Alhasil, tidak ada satupun jamaah yang terkonfirmasi terpapar Covid-19. Dalam penyelenggaraan haji yang diikuti oleh 60.000 jamaah ini, kesehatan dan kenyamanan jamaah menjadi prioritas utama.
Tiap tahunnya Kementerian Haji dan Umrah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan perjalanan haji untuk melayani jamaah dengan baik.
Di antara kenyamanan baru yang diberikan sejak adanya haji terbatas pada 2020 adalah disediakannya kasur dan bantal di beberapa tempat ritual ibadah haji baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan termasuk saat jamaah tidur di tanah lapang di Muzdalifah. Di Muzdalifah ini, jamaah menginap semalam dengan tidur di tanah lapang tanpa adanya atap sekaligus mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah.
Biasa Tidur di Atas Alas Seadanya
Biasanya jamaah tidur di atas pasir dengan alas seadanya. Namun pada tahun ini, setiap jamaah disediakan kasur dan bantal secara gratis demi kenyamanan beristirahat.
Banyak jamaah yang tidak sadar dan kaget karena hamparan tanah lapang di Muzdalifah sudah dipenuhi oleh kasur untuk istirahat mereka. Hanya ada beberapa permasalahan teknis yang dikeluhkan oleh para jamaah yakni kualitas makanan yang disediakan oleh pihak ketiga. Makanan yang disuguhkan tidak memenuhi harapan para jamaah.
Atas kejadian ini, Kementerian Haji dan Umrah segera melakukan inspeksi ke beberapa pusat pelayanan konsumsi haji.
Kementerian Haji dan Umrah memastikan akan memberikan hukuman/penalti pada perusahaan yang memberikan pelayanan tidak standar setelah melakukan investigasi melalui koordinasi dengan Otoritas Makanan dan Obat-obatan setempat.
Kementerian juga akan melakukan mengevaluasi perusahaan-perusahaan tersebut dan mencabut kontrak dan izin penyedia konsumsi haji. Pihaknya menginginkan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan katering harus sesuai dengan kualitas yang telah disepakati dan ditentukan oleh pemerintah.