Gowes sambil Berwisata di Tanjakan Lereng Kaki Gunung Klotok
Sepanjang jalan protokol maupun jalan pedesaan di Kota dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tak pernah sepi dari para pesepeda. Aktivitas bersepeda ini terlihat sepanjang waktu mulai pagi, siang, sore hingga malam hari. Kebanyakan mereka bersepeda secara bergerombol atau memiliki komunitas gowes.
Di hari libur, para pesepeda makin melonjak jumlahnya. Mereka biasanya gowes sepeda dengan tujuan ke lokasi objek wisata. Padahal, pemerintah daerah belum mengizinkan pembukaan lokasi wisata karena pandemi corona.
Meski demikian, salah satu lokasi objek wisata yang banyak didatangi para pesepeda ini adalah Goa Selomangleng. Lokasi wisata ini berada di Jalan Selomangleng, Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Pihak pengelola jelas mematuhi peraturan daerah dengan menutup akses lokasi wisata di sejumlah titik. Namun, ada saja warga yang nekat menerobos masuk ke dalam.
Demografis Goa Selomangleng ini berada di bawah lereng kaki Gunung Klotok. View perbukitan yang rindang membuat lokasi ini berhawa sejuk. Apalagi untuk mencapai lokasi ini tak jauh dari Kota Kediri.
Kontur tanah di perbukitan yang berkelok-kelok dan menanjak juga menjadi tantangan bagi para pesepeda untuk menguji adrenalin mencapai lokasi tertinggi. Di mana pemandangan Kota Kediri akan tersaji di depan mata.
Sepanjang rute yang dilalui dari lokasi wisata Goa Selomangleng hingga menuju ke atas lingkungan Lebak Tumpang, banyak ditemui pesepeda yang terpaksa harus turun beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga.
Saat istirahat, para pesepeda ini tidak perlu khawatir karena banyak warga sekitar yang berjualan makanan dan minuman.
Jika sampai ke lingkungan Lebak Tumpang terdapat sebuah lokasi wisata view 138 yang dikelolah oleh pihak perhutani. Namun, sejak pandemi corona lokasi ini ditutup.
Fani, pesepeda asal Perumahan Wilis Kecamatan Mojoroto, mengaku sering bersepeda di lereng kaki Gunung Klotok.
Bagi pemuda yang kesehariannya berprofesi sebagai sopir carteran ini, bersepeda dengan pemandangan perbukitan untuk refreshing. "Senang bisa lihat view-nya masih bagus padahal lokasinya masih di wilayah perkotaan," kata Fani.
Selain itu, kontur tanah perbukitan membuat Fani tertantang untuk berlatih fisik. "Jalanya menanjak ke atas, ini memacu adrenalin naik kesana, saran saya kalau nggak kuat nggak usah dipaksa lebih baik istirahat sebentar, lalu lanjut gowes lagi," kata Fani yang juga pemain sepakbola ini.
Sebelum Goa Selomangleng ditutup pengelola, Fani biasa rehat sejenak di lokasi wisata. "Pulangnya saya suka mengambil jalur kawasan kompleks TNI AD, lokasinya masih sangat rindang penuh pepohonan dan terdapat kolam renang dengan view Gunung Wilis," cerita Fani.