Tangis Nani di Pengadilan, Kasus Sate Sianida Tewaskan Bocah
Kasus sate takjil sianida yang berujung tewasnya seorang anak pengemudi ojek online, di Bantul, Yogyakarta, sudah digelar di pengadilan. Terdakwa, Nani Apriliani Nurjaman, menangis ketika menyampaikan pesan pada target sate beracun itu, seorang anggota kepolisian, Aiptu Yohanes Tomi Astanto.
Sidang Sate Sianida Tewaskan Bocah
Sidang kasus sate sianida itu berlangsung secara virtual pada Kamis, 21 Oktober 2021. Sidang di PN Bantul dipimpin oleh hakim ketua Aminuddin dan dua hakim anggota yakni Sigit Subagyo dan Agus Supriyana.
Terdakwa Nani Apriliani Nurjaman dan sasaran korbannya,Aiptu Yohanes Tomi Astanto, juga dihadirkan secara virtual. Sidang ini mengikuti kasus sate beracun mengandung sianida, yang menewaskan anak driver ojek online.
Diketahui, pada Mei 2021, Nani meminta bantuan ojek online untuk mengirimkan sebungkus sate racikan bumbu sianida ke rumah Tomi.
Namun, lantaran merasa tak memesan, Tomi menolak sate itu dan memberikannya pada sopir ojek online tersebut. Malangnya, sebungkus sate itu diberikan oleh sopir ojek online untuk dimakan anaknya yang berusia 10 tahun dan berujung meninggal.
Tangisan Nani
Di pengadilan virtual, Nani mengisahkan kisah cinta dan sakit hatinya atas janji-janji manis Tomi. Ia mengaku berhubungan dekat sejak 2017 hingga 2021. Bahkan Tomi disebutnya, pernah berjanji untuk menikahinya. Janji itu diucapkan di awal masa pacaran, tahun 2017.
"Ya itu awal-awal 2017, setelahnya hanya cinta, cinta, cinta, cinta. Di awal bilang nikah dan pas ditagih katanya beda agama lah dan saya masih labil," kata Nani, dikutip dari detik.com, Sabtu 23 Oktober 2021.
Ia pun mengaku sakit hati sehingga membeli sianida untuk membalaskan sakit hatinya pada Tomi.
Di penghujung kesempatannya untuk bersaksi, Nani membacakan pesannya kepada Tomi, sambil berlinang air mata. "Terima kasih tahun-tahun yang sudah dilalui bersama-sama dan penuh cinta, kasih sayang yang luar biasa. Terima kasih banyak saudara Yohanes Tomi Astanto", katanya.
"Hingga saatnya ini saya menyadari bahwa di balik itu semua menyimpan kebohongan luar biasa, mulut manismu berbisa, terima kasih," kata Nani. Tampak di layar virtual, Nani mengucapkanny sambil berlinang air mata.
Kata Tomi
Pada sidang yang sama, hakim juga bertanya kepada Tomi tentang kisah asmaranya dengan Nani, hingga berujung sate sianida maut.
Tomi mengaku kenal di tahun 2015, menjalin kasih di awal tahun 2017, sebelum ia menikah dengan istrinya saat ini, pada September 2017. Tomi mengaku jarang bertemu Nani setelah menikah.
"Kadang (komunikasi dengan Nani), (komunikasinya Nani minta) ya ketemu ajak makan. Kalau terakhir komunikasi lupa, masih awal (2021), tapi sama sekali tidak ada hubungan," katanya.
Tomi pun punya pendapat berbeda tentang mengapa Nani mengirimkan sate sianida beracun padanya.
Jika Nani mengaku sakit hati lantaran janji nikah tak ditepati, Tomi justru menduga jika Nani masih menyimpan rasa suka padanya.Terkait alasan Nani menargetkan Tomi sebagai penerima takjil sianida, Tomi menduga karena Nani masih menyimpan rasa padanya. Kendati demikian, Tomi tidak menanggapinya. "Mungkin dia (Nani) masih suka sama saya dan saya susah ditemui, dan dari situ mungkin dia jengkel, emosi," imbuhnya. (Dtk)
Advertisement