Tangis Istri Sandi Uno Nobar Film Surga yang Tak Dirindukan 3
Film Surga yang Tak Dirindukan 3 sudah rilis. Namun berbeda dengan masa sebelum pandemi Covid-19, film produksi MD Picture karya Manoj Punjabi ini tayang perdana lewat streaming Disney Hotstar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno (Sandi Uno) berkesempatan langsung menyaksikan tayangan perdana film yang disutradarai Pritagita Arianegara itu di Kantor Kemenparekraf Republik Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
Bersama istrinya, Nur Asia Uno serta Manoj Punjabi serta sejumlah aktris, di antaranya Marsha Timothy dan Elizabeth Caroline Mendeng, Sandi Uno menonton film itu hingga selesai. Tapi ada kejadian menarik di tengah nonton bareng itu. Sandi Uno melihat istrinya menangis. "Mpok Nur menitikkan air mata bukan karena lapar menahan puasa atau dapur lagi enggak ngebul, tapi karena terlalu mendalami film yang baru saja kami tonton yakni film Surga yang Tak Dirindukan 3," tulis Sandi melalui akun Twitternya, @sandiuno.
Dalam kesempatan tersebut, Sandi Uno mengucapkan terima kasihnya atas kerja keras yang ditunjukkan seluruh pihak yang menuntaskan film tersebut. Film Surga yang Tak Dirindukan 3 ini melakukan syuting di tengah-tengah pandemi Covid, pada Februari 2020. Namun proses syuting terpaksa berhenti saat ada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain itu, lokasi syuting di Yogyakarta sebanyak 70 persen pun harus diboyong ke Jakarta demi merampungkan sisanya 30 persen dengan banyak strategi.
Ya, film Surga yang Tak Dirindukan 3 adalah sebuah bukti dari adaptasi pelaku ekonomi kreatif yang tetap berkreasi di tengah keterbatasan pandemi Covid-19.
"Saya ucapkan terima kasih karena Surga yang Tak Dirindukan 3 ini adalah bagian dari adaptasi dari sebuah produksi (film) yang terhenti di tengah syuting," ungkap Sandi Uno.
Ia pun mengaku mendukung penuh seluruh upaya yang dilakukan seluruh insan perfilman Indonesia.
Sandi Uno juga berharap kerja keras tidak hanya sebatas mampu bertahan, tapi justru menciptakan peluang usaha dan membangkitkan kembali industri perfilman Indonesia.
"Jadi bisa melihat peluang, mencetak pemenang dan ini adalah sesuatu yang baru, karena itu saya mendukung pak Manoj agar bisa bernegosiasi dengan begitu banyak stake holders supaya industri film kita hidup," tuturnya.
Advertisement