Tanggul Ditanami Jagung, Risma : Ya Makanya Banjir
Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, mengungkapkan kekecewaan kepada warga daerah Sumberejo karena tanggul yang dibangun oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk menahan air agar tak meluap malah ditanami tanaman jagung dan berbagai macam tanaman.
"Lha yo ngawur, tanggul itu kan sudah padat dari tanah. Ditanduri jagung lak yo gembur, itu yang bikin jebol dan akhirnya banjir. Lak ngawur ngono iku," kata Risma selepas melakukan Takziyah di Jalan Kanginan.
Risma mengingatkan kepada warga sekitar Kali Lamong yang dibangun tanggul oleh Pemkot Surabaya untuk menaati aturan yang ditetapkan oleh pemerintah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Iku wes 7 tahun nggak pernah banjir, terakhir kan 2012. Mangkane nurut nek dikasih aturan, kan juga buat kenyamanan kita bersama," lanjutnya.
Kini Pemkot Surabaya akan menambal tanggul yang jebol untuk antisipasi agar tidak ada retakan pada tanah lagi, sehingga tak menyebabkan jebolnya tanggul.
Untuk ke depannya, Risma berpesan kepada masyarakat untuk menaati aturan yang akan diberlakukan pemkot agar tidak kembali banjir.
"Nanti aku pertegas lagi aturannya, biar gak ada yang nanam jagung lagi. Sama nanti ada petugas lapangan yang akan mengawasi," pungkas Risma.
Seperti yang diketahui, Jumat 3 Mei 2019 dinihari, tanggul di Sumberejo, Pakal, Surabaya jebol karena volume air dan retaknya tanah pada tanggul karena digunakan oleh warga sebagai ladang jagung.
Jebolnya tanggul di pinnggir sungai Kali Lamong tersebut menyebabkan banjir dengan ketinggian sepinggang orang dewasa di daerah tersebut, hingga kini banjir belum bisa surut total namun sudah mulai berkurang hingga 40 sentimeter. Pemkot Surabaya menarget malam ini atau besok pagi, kedalaman air surut banyak sehingga mulai biaa dilewati oleh kendaraan bermotor milik warga setempat.