Tanggul Banjir di Dringu Diusulkan Pakai Dana Tak Terduga BNPB
Desakan agar dibangun tanggul di tepi Sungai Kedungdalem di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo terus mengemuka. Anisah Syakur, anggota Komisi VIII DPR RI mendesak agar tanggul banjir di tepi Sungai Kedungdalem dibangun dengan dana Tak Terduga (TT).
“Kami mendorong agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan dana Tak Terduga untuk membangun tanggul permanen dan normalisasi sungai,” kata Anisah saat berkunjung di lokasi banjir di Kecamatan Dringu, Jumat, 12 Maret 2021.
Penanggulangan banjir berskala dan berdana besar, kata Anisah, terlalu berat jika hanya dibebankan ke daerah. “Kami minta BNPB turun tangan agar nanjir bandang ini tidak menjadi siklus tahunan di Probolinggo,” ujar legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Jatim (Pasuruan-Probolinggo) itu.
Anisah mengapresiasi Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang telah turun meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dringu. Gubernur juga menjanjikan segera membangun tanggul permanen untuk mengatasi banjir yang berhulu dari pegunungan Bromo itu.
“Tetapi tidak menutup kemungkinan BNPB untuk membenahi dan menyelesaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir,” katanya.
Sebelum dibangun tanggul permanen, kata Gubernur Khofifah, sejumlah tanggul yang jebol akibat digerus banjir akan dipasang bronjong. “Pemasangan bronjong hanya sebatas solusi sementara sebelum dibangun tanggul permanen,” katanya saat meninjau lokasi banjir Kamis sore, 11 Maret 2021.
Yang jelas, kata gubernur, Kementerian PUPR melalui BBWS Brantas sudah mengalokasikan anggaran. “Pemkab dan pemprov juga sudah koordinasi. Pemasangan bronjong itu bisa segera, Minggu besok sudah dimulai,” kata mantan Mensos itu.
Setelah dipasang bronjong, tanggul atau plengsengan akan dibangun agar permanen. "Mungkin penghitungan DED-nya memerlukan waktu satu setengah bulan. Supaya titik-titik dengan kerawanan tertentu di-recovery lebih dulu,” katanya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, terdapat tujuh titik tanggul atau plengsengan Sungai Kedungdalem ambrol. Lokasinya di Desa Dringu dan Desa Kedungdalem.
Pada banjir 27-28 Februari dua desa di Kecamatan Dringu yakni, Dringu dan Kedungdalem terendam banjir. Genangan banjir meluas hingga desa-desa lain di Kecamatan Dringu, pada 8-11 Maret lalu. Bahkan sebagian wilayah Kota Probolinggo juga dilanda banjir.
Advertisement