Tanggapan Kiai di Mojokerto Soal Duet Anies-Cak Imin
Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau duet Anies-Cak Imin untuk Capres - Cawapres pada Pilpres 2024 mendapat respons dari pengasuh pesantren di Mojokerto.
Pasangan Anies-Cak Imin disebut wujudkan peran Santri sebagai paku yang merekatkan sesuatu yang terserak.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanut Tarbiyah, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto, Kiai Abdul Ghofar.
Kiai Abdul Ghofar mengaku terkejut saat deklarasi yang dilakukan oleh pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Surabaya awal September lalu.
Namun setelah mengendapkan pikiran dan perasaan, kemudian dirinya bisa memahami dan justru mendukung langkah yang diambil Cak imin yang berpasangan dengan Anies.
“Justru yang dilakukan Gus Muhaimin ini merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki oleh para santri, yakni menjadi paku merekatkan sesuatu yang terserak,” kata Gus Ghofar, sapaan akrab kiai muda yang hobi memecahkan persoalan keagamaan dan keumatan ini saat ditemui, Selasa 3 September 2023.
Sebagai paku, lanjut Gus Ghofar, santri harus bisa merekatkan menyambungkan antara satu kayu dan lainnya. Seumpama kita membuat rumah, maka paku berperan penting, agar bagian-bagian yang dibutuhkan seperti reng, usuk, pintu dan papan-papan yang digunakan bersambung sempurna sehingga memberikan manfaat yang besar bagi keutuhan sebuah bangsa.
Justru dengan bekerja sama dengan pihak-pihak yang selama ini dianggap berseberangan, maka wujud kerja sama atau koalisi yang dibangun oleh PKB, Nasdem, dan PKS merupakan sejarah baru yang akan memberikan makna baru dalam perjalanan bangsa Indonesia.
“Dalam sejarahnya, ulama-ulama NU pernah menempuh jalan berkoalisi dengan kekuatan ideologi lain yang terkesan berseberangan. Dengan yang berideologi Islam kanan, pernah juga KH Wahab Hasbullah berkoalisi dengan PKI dalam Kabinet nasakom-nya Soekarno. Kita lihat bagaimana akhirnya hari ini, dengan koalisi tersebut justru keutuhan bangsa dan negara ini terjaga,” tegas Gus Ghofar.
Sebagai santri yang masih mengabdi pada pesantren dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, Gus Ghofar yakin bahwa Cak Imin akan mampu memberi warna lain dalam percaturan politik di Indonesia.
Apalagi, berpasangan dengan Anies Baswedan yang selama ini dikenal sebagai sosok yang cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas, mewakili sosok muslim perkotaan. Baginya, Anies akan melengkapi sosok Cak Imin yang kenal sebagai santri yang identik dengan kaum pedesaan.
“Yang paling penting, ini tampaknya akan memberikan sedikit menurunkan tensi politik di negeri ini. Kita tahu cebong kampret adalah wacana yang menghabiskan pikiran selama bertahun-tahun meski pemilihan presiden usai. Dengan Cak Imin-Anies ini, maka cebong kampret tampaknya tidak akan relevan lagi," tandas Gus Ghofar.
Advertisement