Tanggap Darurat Kebakaran, Lapas Mojokerto Gelar Simulasi Bersama
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mojokerto menggelar simulasi pengamanan kebakaran, Jumat 10 September 2021. Simulasi pengamanan kebakaran ini menindaklanjuti instruksi dari Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono. untuk menggelar simulasi pengamanan kebakaran direspon cepat Lapas Mojokerto. Lapas yang dipimpin Dedy Cahyadi itu menggelar simulasi penanganan situasi tanggap darurat kebakaran hari ini, Jumat 10 September 2021.
Dalam simulasi kebakaran ini, Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto mengundang UPT Pemadam Kebakaran Unit Kota Mojokerto untuk berbagi ilmu. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh petugas Lapas Mojokerto. Mereka semua ikut dalam pelatihan yang digelar di halaman depan Lapas Mojokerto itu. Mereka dipandu oleh lima orang instruktur yang merupakan petugas Damkar Unit Kota Mojokerto.
Kepala Lapas Mojokerto, Dedy Cahyadi menyebut bahwa keamanan dan ketertiban lingkungan Lapas Mojokerto beserta keselamatan warga binaan adalah tanggungjawabnya.
"Sudah seharusnya kita tingkatkan kewaspadaan dan kepekaan saat bertugas. Lakukan monitoring sebagai upaya deteksi dini akan kemungkinan gangguan keamanan dan ketertiban," ujar Dedy.
Salah satu instruktur pelatihan, Suyitno menjelaskan beberapa materi pada pelatihan kali ini. Seperti jenis-jenis alat pemadam api ringan (APAR) dan kegunaannya, cara perawatan dan penggunaannya hingga teknik pemadaman api. Baik secara konvensional dengan menggunakan karung goni, handuk, selimut maupun dengan menggunakan bantuan APAR.
Petugas tidak hanya dibekali teori saja. Melainkan juga ada sesi praktek sekaligus latihan/ simulasi pemadana api. Setiap petugas wajib melakukan praktik secara langsung terkait cara memadamkan api secara bergantian.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim mengapresiasi langkah jajarannya tersebut. Dia berpesan agar pada saat terjadi kebakaran, jajarannya tidak panik. Dan segera menghubungi PMK.
"Pastikan sumber titik api, arahkan seluruh warga binaan maupun petugas ke tempat yang aman dari api, selamatkan arsip penting jika memungkinkan, selagi menunggu tim Damkar sampai di lokasi kejadian," ujar Krismono.
Krismono juga menggarisbawahi agar segenap jajarannya secara rutin mengontrol kondisi instalasi jaringan listrik. Juga melakukan pengecekan dan perawatan APAR secara berkala. Serta memiliki fire hydrant guna mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran.
"Kami berharap seluruh petugas Lapas Mojokerto memahami dasar-dasar dan SOP penanggulangan kebakaran, serta tanggap melakukan penanganan secara tepat jika terjadi musibah atau gangguan kamtib," imbuh Krismono.