Semprot Disinfektan, BPBD Kediri Dapat Anggaran Rp2 Miliar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota (BPBD) Kota Kediri melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada sejumlah fasilitas umum dan fasilitas kesehatan di wilayah Kota Kediri.
"Giat BPBD pada hari ini melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada barang bawaan santri di Ponpes Lirboyo yang melakukan persiapan pulang ke tempat asalnya,”terang Adi Sutrisno Kasi pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri, Selasa 31 Maret 2020.
Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan selama kondisi tanggap bencana berlangsung. Penyemprotan tidak hanya menyasar fasilitas umum saja melainkan juga lembaga pendidikan, pondok pesantren yang ada di kota Kediri, di antaranya Ponpes Lirboyo, Kedung Lo, Salifiyah dan Al Machrusiyah.
Dari beberapa pondok pesantren tersebut, diketahui hanya satu pondok yang belum memulangkan para santrinya. Rencananya para santri tersebut akan dipulangkan bulan April besok.
Di dalam pondok petugas menyemprot banyak lokasi, mulai pondok pesantren perempuan juga laki-laki, hingga ruang kelas. Untuk menyemprot, pihaknya menyediakan 200 hingga 300 liter cairan disinfektan. Terdapat dua regu yang mengerjakan tugas menyemprot.
Teknisnya, tim yang terbagi dalam dua regu ini setiap harinya berpencar untuk melakukan penyemprotan di dua lokasi yang berbeda. Setelah ditentukan lokasinya tim kemudian berangkat mulai pukul 08.00 wib sampai 12.00 wib.
Setelah penyemprotan dibeberapa pondok pesantren selesai, nantinya giliran tempat peribadatan, halte serta mesin ATM.
Kegiatan penyemprotan sudah dilaksanan sejak tujuh hari kemarin. Alokasi anggaran yang digunakan sebesar Rp2 miliar lebih. Dana itu digunakan untuk keperluan pembelian alat perlindungan diri (ADP ), bahan untuk penyemprotan, konsumsi serta pendirian posko.
"Anggaran ini dari dana penanganan darurat covid-19, Rp2,1 miliar kalau nggak salah" imbuhnya.