Tangannya Patah, Siswa Korban Perundungan di Banyuwangi Membaik
Kondisi siswa korban perundungan, Rk, 13 tahun, saat ini semakin membaik. Operasi pergelangan tangan pada siswa kelas VIII sebuah SMP negeri di Banyuwangi ini berjalan lancar. Pasca menjalani operasi, dia kini sudah sadar dan tinggal menunggu pemulihan.
Bocah ini kini masih menjalani perawatan untuk menjalani pemulihan pasca operasi. Pihak RSUD Blambangan, menyatakan, pergelangan tangan Rk ternyata patah. Bukan retak seperti yang disampaikan sebelumnya.
“Ditemukan patah akibat benturan di pergelangan tangan kiri,” jelas Ketua Tim Perawat Ruang Agung Wilis RSUD Blambangan Arif Dian Perdana, dengan didampingi Manajer Pelayanan Pasien RSUD Blambangan Sisca Zulfiana, Senin, 16 Oktober 2023.
Dijelaskannya, Rk menjalani operasi pada pergelangan tangan yang patah pada Senin pagi. Dia baru keluar kamar operasi pada pukul 12.30 WIB. Saat ini, Rk sudah sadar. Saat ini, menurutnya, yang bersangkutan tinggal menjalani pemulihan saja. “Untuk pemulihan sekitar 3 hari sudah diperbolehkan pulang,” terangnya.
Selain patah pada pergelangan tangan kiri, lanjutnya, Rk juga mengalami beberapa luka pada bagian tubuhnya. Seperti luka di pelipis sebelah kiri dan ada juga luka lecet.
Dalam kesempatan tersebut, Sisca Zulfiana menyatakan, mengenai biaya perawatan Rk, pihak keluarga saat ini sudah bisa bernapas lega. Sebab, menurutnya, biaya perawatan sudah ditanggung pihak RSUD Blambangan. “Biaya ditanggung RSUD Blambangan, jadi pasien tidak dibebankan atas biaya perawatan sepeser pun,” ujarnya.
Seperti diketahui, Rk menjadi korban perundungan oleh teman sekolahnya pada Jumat, 16 Oktober 2023. Perundungan terjadi dua kali yakni di sekitar sekolah dan di sekitar Gedung Wanita Banyuwangi. Keduanya terjadi di hari yang sama.
Pertama terjadi di sekolah tepatnya di belakang ruangan kelas. Saat itu, Rk sedang buang air kecil di toilet. Tiba-tiba dia didatangi sekelompok kakak kelasnya. Tak lama, datang pelaku yang diduga berinisial B. Kemudian, Rk dipaksa menuju ke belakang ruangan kelas. Di sana, menurut ibu korban, Kholifah Yuliani, Rk dipukuli secara membabi buta.
Perundungan kedua terjadi di sekitar Gedung Wanita, Banyuwangi. Saat itu, korban salat Jumat di Lingkungan Ujung, di sekitar tempat tinggal B. Rk bermaksud meminta maaf agar persoalan antara dirinya dan B selesai. Sehingga dirinya bisa sekolah dengan tenang.
Namun di luar dugaan, Rk justru diajak berkelahi. Dia diajak ke sekitar Gedung Wanita. Di sana menurut Kholifah, anaknya langsung dipukul habis-habisan. “Anak saya jatuh, perut ditendang, terus tangan anak saya kena besi, mukanya dihajar, kepala diinjak-injak pakai kaki," bebernya.
Beruntung saat itu ada teman anaknya yang menolong. Dia langsung dibopong ke rumah temannya. Selanjutnya oleh orang tuanya diantar ke rumahnya. Saat itu, B juga diajak ke rumah Rk oleh orang tua teman korban. "Saat pulang Jumatan sudah babak belur, diantar sama temannya dan orang dewasa termasuk B juga diajak," katanya.
Hari itu juga Kholifah membawa anaknya ke RSUD Blambangan untuk dilakukan perawatan. Dia juga melaporkan kejadian itu ke Polresta Banyuwangi.