Pakai Dana BOS untuk Covid-19? DPRD Minta Kajian Mendalam
Surabaya enggan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) untuk tangani pencegahan virus corona. DPRD Surabaya menyebut dibutuhkan kajian mendalam jika ingin menggunakan dana BOS untuk penanganan dampak covid-19.
"Dana BOS itu pure untuk masyarakat," ucap Wakil Ketua DPRD Surabaya A. Hermas Thony kepada Ngopibareng.id, Sabtu 28 Maret 2020
Thony mengatakan, dirinya enggan memberikan izin Pemkot Surabaya menggunakan anggaran pendidikan itu. Meski secara jelas hal tersebut merupakan keputusan dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang telah dirilis pada 25 Maret 2020 lalu seperti dikutip Ngopibareng.id
"Jangan kemudian ada imbauan bisa mengalokasikan dana BOS, dan langsung dipakai begitu saja," katanya.
Menurutnya, anggaran yang telah disediakan Pemkot Surabaya sudah cukup aman untuk meng cover pencegahan dan penanganan virus corona di Surabaya. Sehingga tidak perlu sampai menggunakan anggaran pendidikan di dalamnya. "Karena, saya rasa sampai saat ini anggaran di Surabaya masih terbilang aman," tambahnya.
Politisi dari Fraksi Gerindra itu juga menegaskan, proses penggunaan dana BOS dan BOP ini terbilang rawan oleh penyalah gunaan dan konflik. Apalagi di tengah kepanikan yang terjadi di Surabaya saat ini, alasan prioritas merupakan solusi yang dapat diadopsi nantinya ketika laporan pertanggung jawaban.
"Yang saya khawatirkan, nanti bisa menjadi bom waktu untuk Surabaya. Selamat dari corona malah kena oleh KPK," tegasnya.
Untuk selanjutnya, Thony mengatakan akan melakukan kajian secara intensif apakah anggaran tersebut memang dibutuhkan "Tentunya ini perlu ada kajian yang mendalam," tandasnya.