Tangani Sunting, 3.158 Balita Bondowoso Diberi Telur dan Susu
Pemkab Bondowoso serius menangani anak bawah lima tahun (balita) mengalami stunting (gangguan pertumbuhan tinggi badan). Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat memberikan bantuan telur dan susu kepada 3.158 anak balita di bawah usia dua tahun di Bondowoso yang mengalami stunting.
"Dari 42 ribu anak balita di Bondowoso ada 7,5 persen atau 3.158 anak balita usia di bawah 2 tahun mengalami stunting. Tiga ribuan anak balita usia di bawah 2 tahun ini diberikan telur dan susu lewat program bantuan Pangan Olahan Keperluan Medis Khusus (PKMK)," jelas Plt Kepala Dinkes Bondowoso, doktervSlamet Santoso, Sabtu 17 Februari 2024.
Pemberian telur dan susu tersebut, menurut Slamet, masing-masing anak balita usia di bawah dua tahun mengalami stunting sebanyak lima sampai enam dos dengan kemasan 400 gram dan puluhan telur untuk sebulan. Pemberian bantuan telur dan susu akan berlangsung selama enam bulan.
"Sebenarnya target program bantuan PKMK telur dan susu untuk 7,5 persen atau tiga ribuan anak balita usia di bawah dua tahun, ini 90 hari. Tapi, karena target tahun ini Bondowoso zero stunting program bantuan dilakukan enam bulan," ujarnya.
Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto menjelaskan, Bondowoso memang bertekad mewujudkan zero stunting pada 2024.
"Oleh karena itu, untuk mewujudkan Bondowoso zero stunting, Pemkab Bondowoso mengalokasikan dana APBD 2024 untuk program bantuan telur dan susu sebesar Rp 1,9 miliar," jelasnya.
Bambang juga berharap sekali masyarakat ikut serta mengawasi penyaluran program bantuan PKMK agar tepat sasaran.
"Dengan begitu, Bondowoso turut serta mendukung target pemerintah menurunkan stunting secara nasional sebesar 14 persen di 2024. Kita juga meningkatkan kinerja tenaga kesehatan di puskesmas menyukseskan program bantuan telur dan susu pada anak balita mengalami stunting ini," tegas mantan Sekda Bondowoso itu.
Advertisement