Tangani Sampah Laut, Menko PMK Gandeng BRIN
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyoroti sampah kiriman yang ada di kawasan pantai.
Dia menyebut, kondisi ini terjadi hampir di seluruh Indonesia. Sehingga perlu ada penanganan kongkret dan menyeluruh. Dia akan melakukan koordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Muhadjir Effendy menyampaikan hal ini usai berdialog dengan sejumlah Pokdarwis, Psenyuluh Perikanan dan warga di kawasan wisata Bangsring Under Water, Banyuwangi, Kamis, 7 Maret 2024 didampingi Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, dan Plt. Kepala Dinas Perikanan Suryono Bintang.
“Ini problem tidak hanya di sini, hampir seluruh pantai di Indonesia punya problem sampah,” jelasnya.
Sampah yang ada di pantai tersebut menurutnya bukan diproduksi oleh warga sekitar. Melainkan sampah kiriman yang terbawa arus laut ketika terjadi gelombang pasang. “Ini penyelesaiannya harus lebih menyeluruh, tidak bisa parsial,” tegasnya.
Khusus untuk di kawasan wisata Bangsring Under Water, penanganan sampah di pantai akan dikomunikasikan dengan BRIN. Dia berharap ada teknologi yang bisa untuk mengolah sampah-sampah kiriman tersebut.
Dia menyebut, berdasarkan laporan Ketua Pokdarwis Bangsring Under Water, di lokasi tersebut sampah sudah dilihat dalam sudah pandang menjadi positif. Karena sampah yang ada di sana bisa diolah, khususnya sampah plastic.
“Tadi ada pengolahan sampah untuk plastiknya bisa dikonversi menjadi BBM, tinggal memperbesar volume saja,” tegasnya.
Alat pengolahan sampah plastik yang ada di tempat itu, menurutnya, dari sisi permodelan sudah bagus. Untuk pengembangannya, kata DIa, akan dikomunikasikan juga dengan BRIN. Diharapkan sampah-sampah di tempat itu nantinya bisa ditangani dengan baik. “Bisa dijadikan semacam praktik baik untuk menangani sampah di tempat lain,” terangnya.
Dia mengakui, saat ini Indonesia belum memiliki teknologi untuk penanganan sampah laut tersebut. Sehingga penanganan sampah belum optimal. Apalagi tingkat kepedulian masyarakat terhadap sampah-sampah laut. “Termasuk mikro plastik yang menjadi ancaman kita semua,” ujarnya.