Tangani PMK, Situbondo Gelontorkan Anggarkan BTT Rp1,5 Miliar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo sudah menganggarkan Rp1,5 miliar untuk penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Anggaran dari biaya tidak terduga (BTT) ini diprioritaskan pada pengadaan obat-obatan serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan menangani PMK di Situbondo.
Sekretaris Daerah (Sekda) Situbondo, Syaifullah mengatakan, Pemkab telah menganggarkan BTT sebesar Rp1,5 miliar untuk penanganan PMK di Situbondo agar tidak semakin meluas. Anggaran BTT, ini sudah terealisasi melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Situbondo.
"Saat ini anggaran BTT Rp1,5 miliar sudah mulai digunakan pengadaan obat-obatan serta sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan menangani wabah PMK di Situbondo," kata Syaifullah, Kamis 7 Juli 2022.
Anggaran BTT Rp1,5 miliar tersebut, lanjut Syaifullah, tidak menutup kemungkinan bertambah, jika wabah PMK di Situbondo semakin meluas. Karena, anggaran BTT dari APBD Situbondo masih tersisa Rp 18 miliar.
"Pemkab Situbondo siap mengucurkan anggaran tambahan jika wabah PMK meluas. Anggaran BTT masih tersisa Rp18 miliar. Anggaran ini juga untuk berjaga-jaga penanganan Covid-19," imbuhnya.
Data Disnakkan Situbondo mencatat, populasi hewan ternak di Situbondo mencapai 200 ribu ekor. Baik sapi, kambing, dan domba. baik sapi, kambing. Dari jumlah populasi hewan ternak, itu sebanyak 2.889 ekor terpapar PMK.
Disnakkan Situbondo bersama Kodim 0823 dan Polres Situbondo terus menggencarkan penanganan PMK. Melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan dan kandang ternak, pemberian obat-obatan, dan sudah vaksinasi PMK pada 3.100 ekor sapi sehat.