Tangani Korban Gempa, Rumah Sakit Terapung Unair Dikirim ke Palu
Universitas Airlangga, Surabaya mengirimkan rumah sakit terapung ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) bertolak ke Palu, Sulawesi Tengah, setelah menjalankan bakti sosial dari Maluku Barat Daya.
Direktur Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga, dr Agus Harianto melalui siaran persnya, Senin, 1 Oktober 2018 mengatakan rumah sakit ini rencana akan menuju Sulawesi Selatan untuk menjalankan misi lanjutan. Sebelumnya RSTKA menjalankan misi bakti sosial di Maluku.
"Kami anggap Palu dan Donggala lebih membutuhkan bantuan sehingga kami putuskan untuk putar haluan menuju Donggala," katanya.
Menurutnya, RSTKA telah mengadakan misi kemanusiaan dengan memberikan pelayanan dokter spesialis pada masyarakat yang tinggal di kawasan pulau-pulau perbatasan di kawasan Indonesia Indonesia Timur. Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak tanggal 19 September lalu dan rencanannya akan berakhir 3 November 2018.
Pulau yang akan dijadikan lokasi kegiatan sosial meliputi Pulau Nusa Penida, Alor, Lirang, Wetar, Kisar, Leti, Moa, Lakor, Luang Barat, Luang Timur, Sermata, Babar, Banda, dan terakhir Wakatobi. Adapun yang telah dilakukan bakti sosial adalah Nusa Penida dan Alor.
"Rencana itu berubah seketika mengingat adanya bencana yang terjadi di Palu dan Donggala. Kami memutuskan untuk putar haluan menuju Donggala mengingat di sana ada bencana yang lebih membutuhkan penanganan cepat," katanya.
Sementara itu Ketua Yayasan Ksatria Medika Airlangga Dr Christriyogo Sumartono mengatakan ada 10 relawan RSTKA yang dari Minggu (30/9) sudah tiba di Makassar dan menuju Palu menggunakan pesawat Hercules.
"Kapal singgah di pelabuhan Makassar untuk mencari bahan bakar kapal, barang bantuan medis dan non-medis, seperti tenda, obat-obatan, kateter, kain pembalut (perban), dan keperluan lain terkait penanganan korban," katanya. (ant/wit)