Tangani Corona, Jateng Tak Butuh Tim Khusus
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak panik dan ketakutan soal virus corona. Menurutnya, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tuberculosis (TBC) lebih mematikan ketimbang Covid-19, penyakit yang diakibatkan oleh virus yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2 itu.
"Di Indonesia ada 250 orang meninggal per hari karena TBC. Siapa yang peduli soal itu, siapa yang takut? Makanya kami selalu menyampaikan pada masyarakat untuk tidak panik, tidak paranoid pada kasus corona ini. Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi ini, masyarakat tenang saja tapi tetap waspada dengan cara menjaga pola hidup sehat," kata Ganjar saat mengunjungi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, Jumat, 7 Maret 2020.
Ganjar menambahkan, virus corona bisa disembuhkan. Berdasarkan data yang dirilis Komisi Nasional Kesehatan Republik Rakyat Tiongkok, Kamis, 6 Maret 2020 infeksi virus corona yang telah dikonfirmasi sebanyak 97.975 kasus. Dari jumlah itu, 55.186 orang dinyatakan sembuh, 3.383 meninggal dan sisanya masih menjalani perawatan.
Melihat besarnya peluang pasien Covid-19 untuk sembuh, Ganjar menyatakan pihaknya tidak membutuhkan tim khusus untuk menangani pasien Covid-19. Menurutnya, seluruh tenaga medis di rumah sakit di Jawa Tengah telah memiliki pengalaman menangani virus SARS dan MERS, yang notabene juga disebabkan virus corona.
“Seluruh rumah sakit dan dokter di Jateng sudah siap. Protokol tim kesehatan di bidang kedokteran di Jateng sudah paham betul, karena ini bukan pertama yang terjadi. Bahkan sebelum kejadian ini mewabah, kami sudah melakukan simulasi. Saya rasa, Jateng yang pertama melakukan itu (simulasi)," kata Ganjar.
Meski demikian, Ganjar mengatakan bahwa Jateng siap menghadapi virus corona. Sejumlah rumah sakit dan ahli medis telah disiapkan untuk menangani persoalan ini.
"Saya sudah cek, kemarin ke Kariadi di Semarang, Moewardi di Solo dan sekarang di Margono. Semuanya siap, tinggal edukasi terus menerus yang dilakukan pada masyarakat supaya tidak panik," ucapnya.
Ganjar mengakui ada pasien yang diduga terinfeksi virus corona dan kini tengah dirawat di ruang isolasi RSUP dr Kariadi, Semarang, dan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo.
"Di RSUD Margono ini ada tiga pasien. Pak Bupati (Kebumen) bilang di tempatnya ada dua pasien. Jadi total ada lima yang ada di Banyumas. Semua sudah ditangani. Tes laboratorium sudah dikirim ke Jakarta dan sekarang masih menunggu hasil. Dari keterangan tim dokter, semua pasien dalam kondisi baik dan stabil," pungkas Ganjar.
Direktur RSUD Prof Dr Margono Tri Kuncoro mengatakan, tiga pasien suspect corona yang dirawat di ruang isolasi memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. “Selain itu, kami juga menerima limpahan pasien dari Kebumen," kata Tri.
Advertisement