Tangani Anak Korban Terorisme, Polda Jatim Gandeng Lembaga Lain
Kepolisian Daerah Jawa Timur masih fokus pada proses penyembuhan luka fisik terhadap anak-anak yang menjadi korban aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin menyatakan, untuk menangani anak-anak korban aksi terorisme ini, Polda Jawa Timur sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi yang memang menaruh perhatian terhadap masalah-masalah anak. Lembaga-lembaga itu, seperti Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Komnas Perlindungan Anak dan Perempuan, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan lembaga lainnya. Mereka kemarin datang mengunjungi anak-anak korban terorisme itu.
Setelah melihat dari dekat dengan anak-anak korban terorisme itu, mereka kemudian berdiskusi untuk mengambil langkah untuk menangani anak-anak tersebut. Hasilnya, kata Machfud, pertama anak korban aksi terorisme itu harus disembuhkan terlebih dahulu dari luka fisiknya. Kedua, menyembuhkan trauma yang dialaminya, ketiga memberikan pemahaman ajaran Islam yang benar. Dan keempat menyerahkan pengasuhan anak-anak korban terorisme itu kepada keluarga yang benar.
"Jangan sampai keluarga yang mengasuhnya malah mengajarkan bahwa orang tua mereka telah mati syahid di jalan Tuhan," ujar Machfud.
Kata Machfud, untuk pengasuhan, jika memang tidak ada keluarga yang sanggup mengasuh anak-anak korban terorisme ini, maka Kementerian Sosial menyatakan sanggup mengasuh dan menyekolahkan mereka. Karena mereka mempunyai fasilitas untuk semacam ini. (hrs)