Tancap Gas, Pengembangan Sektor Pariwisata Majalengka
Tancap gasnya pariwisata di Majalengka dengan dorongan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendapat respon positif dari pengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Direktur Utama BIJB, Virda Dimas Eka Putra mengatakan, BIJB siap mendukung mempromosikan pariwisata Majalengka pada khususnya dan Jawa Barat pada umum.
Dukungan itu diberikan diantaranya dengan memberikan space untuk mempromosikan potensi pariwisata Majalengka.
Menurut Virda, ada dua taman di area kedatangan yang dapat digunakan untuk menampilkan pertujukan kesenian daerah sehingga menggundang minat wisatawan untuk menyaksikan.
"Itu kami sediakan dengan tujuan dapat mendorong pariwisata di Majalengka, jika semua bersatu, maka pariwisata pasti maju. Saya itu optimis banget dengan pariwisata Jawa barat. Permasalahannya itu hanya satu, soal akses, nah akses itu sudah punya solusi yakni bandara," imbuhnya.
Virda juga mengatakan sebagai upaya mendongkrak promosi pariwisata di Majalengka, pihaknya juga mengadakan gethering dengan para agen travel. Ini dilakukan untuk merumuskan destinasi pariwisata di Majalengka yang dapat dipromosikan kepada wisatawan.
"Keberadaan BIJB yang akan diresmikan 21 Mei ini harus menjadi stimulus kemajuan pariwisata Majalengka pada khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Untuk itu kami juga akan terus meramu berbagai langkah strategis untuk memperkuat sektor pariwisata," ujarnya.
Senada diungkapkan oleh Direktur Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Arthur Supardan Nalan. Kata dia, Rotor Pariwisata Provinsi Jawa Barat (Jabar) dipastikan akan semakin kencang. Setelah nantinya Bandara tersebut resmi dioperasikan. Selama ini, kelemahan di Provinsi Jabar bagian selatan dan timur adalah akses. Hal ini dikarenakan tidak adanya jalur udara yang bisa mengangkut wisatawan dengan cara direct flight.
"BIJB merupakan peluang besar bagi pengembangan pariwisata Provinsi Jabar. pertumbuhan dan perkembangan pariwisata yg selama ini terbatas akan meluas dengan adanya BIJB Kertajati. Bukan hanya daerah Majalengka dan Cirebon, bahkan sampai ke kawasan Ciamis, Tasik dan Garut, hingga sampai kawasan Geooark Ciletuh Sukabumi," katanya.
Arthur menuturkan, Provinsi Jabar dikaruniai dengan berbagai potensi pariwisata. Bentangan pegunungan bertanah subur dan juga garis pantai yang elok, membuat Provinsi Jabar nyaris memiliki semuanya. Selain itu, keanekaragaman seni dan budaya serta kuliner yang ada di Provinsi Jabar, memiliki daya tarik yang besar dalam menarik wisatawan untuk datang berkunjung.
Memiliki luas lahan 1.800 hektar, BIJB Kertajati memiliki terminal berkapasitas 5,6 juta penumpang pertahun pada tahap pertama. Konsep smart Airport pun dianut oleh BIJB.
Dukungan fasilitas seperti airport miniature, mini cinema, aircraft simulator, pusat teknologi kreatif, serta aciation training center research and development center juga dipersiapkan.
Bandara tersebut memiliki landas pacu berukuran 2.500 x 60 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000 x 60 meter.
Tak kalah dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Bandara BIJB Kertajati akan terkoneksi dengan berbagai moda transportasi termasuk kereta api. Selain itu, saat ini juga tengah dibangun jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Dengan ada tol ini, Bandara Husen di Bandung akan terintegrasi dengan Bandara Kertajati. Tol ini diharapkan rampung pada akhir 2018.
Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto mengapresiasi dukungan pengelolaan BIJB.
Hariyanto mengatakan dukungan ini semakin memperkuat pariwisata Majalengka. Inilah, imbuh Hariyanto, yang selalu diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa akses merupakan bagian wajah baru pariwisata Indonesia.
Kemudahan akses udara merupakan prioritas penting dalam mendongkrak pariwisata Indonesia. Saat ini Kemenpar memang sedang memperjuangkan habis-habisan Konektivitas udara. Sehinga akses wisatawan akan semakin mudah.
"Potensi pariwisata kita sangat luar biasa, tapi kita lemah di air connectivity. Kehadiran Bandara BIJB Kertajati akan membuka aksesibilitas serta mengurangi beban bandara-bandara yang sudah overload. Selain itu, Ini merupakan sebuah bentuk penguatan yang baik dari seluruh stakeholder pariwisata. Semuanya bergerak untuk memajukan pariwisata Majalengka," kata Hariyanto.
Menteri Pariwisata Arief Yahya semakin yakin pariwisata Majalengka dan Jawa Barat akan semakin terdongkrak dengan dukungan semua pihak. Apalagi dukungan itu juga hadir dari pengelola BIJB.
"Tidak bisa dipungkiri aksesibilitas merupakan salah satu hal penting dalam meningkatkan pertumbuhan pariwisata. Potensi besar pariwisata Majalengka khususnya dan Jawa Barat umumnya akan semakin terangkat dengan hadirnya BIJB. Pengelola BIJB pun berkomitmen kuat untuk mendorongnya. Saya yakin percepatan dapat dilakukan. Maju terus pariwisata Majalengka dan Jawa Barat keseluruhan," kata Menpar Arief Yahya.(*)