Tanamkan Pendidikan Karakter Melalui Konservasi Alam
Kegiatan Cinta Sekolah (KCS) merupakan bentuk pengenalan terhadap lingkungan sekolah untuk para siswa dan siswi baru yang diadakan oleh SMK PGRI 3 Malang. Untuk kali ini mereka memilih untuk pembentukan karakter melalui konservasi alam.
Acara tersebut diselenggarakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Gadjah Mada Kota Batu, Jawa Timur, pada 8 Juli 2019.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengapresiasi acara tersebut, sebab walaupun sekolah tersebut berada di Malang, namun sering mengadakan acara di Kota Batu.
“Pendidikan harus dimulai dari pendidikan yang baik, pendidikan yang berkarakter. Tentunya saya sangat mendukung acara ini,” tuturnya.
Senada dengan Dewanti, Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Hudiyono, menuturkan, kegiatan ini merupakan bentuk penanaman nilai-nilai dasar kepada peserta didik baru, agar dalam proses pembelajaran nanti selama tiga tahun para siswa dan siswi paham cara berinteraksi dengan guru, lingkungan dan sesamanya.
“Ini merupakan wujud pendidikan karakter agar nanti ketika dia ditempa dengan ilmu, dengan masalah anak-anak terbentuk karakternya,” ujarnya.
Dalam acara tersebut dilakukan penyerahan 900 benih ikan oleh Yayasan Pembina Layanan Pendidikan PGRI Jawa Timur kepada Kepala Seksi Kelautan dan Perikanan Malang.
Juga penyerahan donasi 1.500 bibit pohon mahoni oleh Astra Daihatsu Malang kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu.
Acara KCS 2019 tersebut merupakan bentuk pendidikan karakter melalui konservasi alam. Menurut Dewanti, pelestarian lingkungan menjadi hal yang penting untuk ditanamkan kepada peserta didik.
Dewanti mencontohkan pentingnya pelestarian alam, bahwa, menanam pohon hingga tumbuh besar membutuhkan proses yang lama. Bisa mencapai 5 sampai 10 tahun lamanya.
Ini juga menjadi problem yang dihadapi di daerah lain, sebab, harga pohon itu terhitung mahal bisa mencapai 30 sampai 40 juta.
“SMK PGRI 3 Malang ini sudah mulai menanamkan hal-hal itu dari awal, sehingga besok ketika mereka tumbuh dan mempunyai posisi sebagai pengambil keputusan, ini menjadi dasar yang kuat untuk menjaga lingkungan kita,” tutupnya (teo)