Tanah Longsor, Pertamina EP Cepu Field Lakukan Assesment Lapangan
Menyusul terjadinya tanah longsor dan jalan ambles di Desa Banyuurip dan Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Pertamina EP Cepu Field Zona 11, melakukan assesment di lapangan.
Sebagaimana diketahui, Desa Banyuurip dan Desa Wonosari Kecamatan Senori Kabupaten Tuban, masuk ke dalam wilayah kerja Distrik 1 Kawengan Pertamina EP Cepu Field.
"Assesment ini terkait dengan aspek safety dan lingkungan," Humas PT Pertamina EP Field Cepu Zona 11, Sony Aditya, Selasa 6 Desember 2022.
Setelah melakukan assesment, Pertamina EP Cepu Field Zona 11 selanjutnya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan BPBD Tuban.
Diberitakan sebelumnya, kondisi jalan utama di dua desa ini nyaris putus. Lantaran terjadi abrasi akibat hujan deras pekan lalu. Tanah Longsor dan jalan ambles.
Longsor terjadi jalan utama menuju Cepu Jawa Tengah tersebut, berada di sisi Desa Banyuurip. Merupakan wilayah yang berada di perbatasan antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro. Bahu jalan di lokasi itu longsor menyerupai tebing.
Sementara, di Desa Wonosari, jalan utama desa mengalami ambles karena abrasi. Kedalaman diperkirakan mencapai satu meter. Hujan deras yang terjadi mengakibatkan retakan serta jalan sebagian ambles dengan panjang retakan sekira 300 meter. Kendaraan roda empat dipastikan tidak bisa melalui jalan ini.
Dua akses jalan tersebut, menjadi jalur utama untuk menuju lapangan produksi minyak dan gas bumi (Migas) Kawengan Pertamina EP Cepu Field Zona 11.
Satu diantara pekerja kontrak Pertamina EP Cepu Field Zona 11, Tondan, menyampaikan, hujan deras pekan kemarin mengakibatkan kerusakan jalan. "Jalan longsor di Desa Bayuurip dan jalan ambles di Desa Wonosari," jelasnya, Senin 5 Desember 2022.
Dia membenarkan jika kedua ruas jalan itu merupakan akses utama menuju lapangan Migas Pertamina EP Cepu Field Zona 11. "Untuk pengguna kendaraan roda dua harus hati-hati melintas. Untuk pengguna kendaraan roda empat, dipastikan tidak bisa lewat," tandasnya.
Menurut Kepala Desa Wonosari, Antok, penanganan sementara yang dilakukan, selain pemasangan tanda bahaya, juga dikakukan pengurugan jalan dengan material pedel.
Untuk aktivitas warga masih berjalan normal. Terkait jalan, kata dia, sama sekali tidak bisa dilewati. "Alternatif melalui dusun Njangur Desa Banyuurip," ujarnya.