Tanah Longsor di Bojonegoro, 2 Rumah Terancam Ambrol
Dua rumah tak jauh dari bantaran Sungai Gawe—anak Sungai Bengawan Solo— di Desa Semanding, Kecamatan Kota Bojonegoro, terancam ambrol, pada Minggu 6 November 2022. Menyusul hujan deras yang terjadi dua hari berturut-turut, Sabtu 5 dan 6 November 2022.
Ruma yang terancam ambrol milik Wardi RT 06 RW 01, tanahnya terancam ambrol hanya berjarak sekitar 3 meter dari bibir sungai. Kemudian rumah milik Sumarji, warga RT 06 RW 01 dimana rumahnya hanya berjarak 50 Cm dari longsoran.
Sedangkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebutkan, tanah longsor lebar 4 meter dengan Panjang 30 meter serta tinggi 4 meter. Tanah longsor terus melebar akibat hujan deras.”Ya, tanah longsor,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Ardian Orianto dalam keterangan tertulis Minggu 6 November 2022.
Untuk antisipasi agar longsor tidak melebar, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, telah melakukan pemasangan bronjong, di Sungai Gawe. Di lokasi longsor juga diberi penanda agar tidak ada aktivitas, Pihak BPBD Bojonegoro juga telah koordinasi dengan Pemerintah Desa Semanding, untuk sosialisasi ke dua pemilik rumah untuk pindah sementara.
Sementara itu, tanah longsor juga terjadi di pinggir sunga antara perbatasan Kecamatan Kapas-Kecamatan Balen. Satu unit rumah, terancam ambrol. Pasalnya tanah yang ambrol berjarak tak lebih dari 50 centimeter. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah membangun bronjong di pinggir sungai. Tetapi, karena air sungai tinggi, sehingga pembangunan bronjong masih terganggu.