Tanah Gerak di Sawoo Ponorogo Panjang 150 Meter dan Lebar 5 Meter
Tanah gerak yang terjadi di Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo merobek bumi dengan panjang sekitar 150 meter dan lebar 5 meter. Sedangkan lokasi tanah gerak atau likuefaksi di areal persawahan Kamis 4 Mei 2023.
Demikian data yang dikumpulkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo pada bencana tanah gerak di kabupaten tersebut. Disebutkan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Surono, pihaknya meminta masyarakat di Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo untuk berhati-hati. Yaitu mewaspadai potensi tanah retak susulan di area persawahan tersebut.
"Kami imbau kepada masyarakat tetap waspada dan antisipasi ketika di daerahnya ada potensi kebencanaan," katanya dikutip Antara, pada Minggu 7 Mei 2023.
Dikatakan Surono, fenomena alam itu disebut likuefaksi, dimana kondisi saat tanah mengalami kejenuhan atau kehilangan kekuatan akibat tak mampu menahan air.
Peristiwa alam seperti di Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo, bukan pertama kali terjadi. Kejadian serupa terjadi sekitar 40 tahun yang lalu. Namun, setelah kejadian pertama terjadi sedimentasi dan oleh warga dijadikan sebagai areal persawahan. "Ada sumber air yang masuk ke dalam tanah, karena ada air yang masuk sehingga menyebabkan titik jenuh," terangnya
Akibat kejadian ini, ada dua sawah yang terdampak yaitu milik Gimun rusak parah sekitar 20 meter persegi dan milik Marsid seluas 700 meter persegi. "Tidak terlalu curam, kemungkinan hanya terjadi gerakan tanah, masih jauh dari pemukiman warga," kata Surono.
Dari kejadian ini pihaknya sudah melaporkan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai bahan evaluasi dan catatan. "Ada sumber air yang masuk ke dalam tanah, karena ada air yang masuk sehingga menyebabkan titik jenuh," paparnya.
Akibat kejadian ini, kata dia, ada dua sawah yang terdampak yaitu milik Gimun rusak parah sekitar 20 meter persegi dan milik Marsid seluas 700 meter persegi.
"Tidak terlalu curam, kemungkinan hanya terjadi gerakan tanah, masih jauh dari pemukiman warga," katanya.
Pihak BPBD Ponorogo, sudah melaporkan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai bahan evaluasi dan catatan bencana tanah gerak ini.