Tampil Buruk, Tim Futsal Jatim Seri Lagi
Tim futsal Jawa Timur kembali meraih hasil seri pada laga kedua Pool B Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Kali ini mereka ditahan imbang 1-1 oleh Banten di GOR Futsal SP 2 Mimika, Senin 27 September 2021 siang. Pelatih tim futsal Jatim Eko M. Purbo menilai Andhika Agraprana dkk. gagal menjalankan instruksinya.
Jatim menurunkan komposisi pemain yang berbeda ketimbang laga pertama. Meski begitu, mereka mampu tampil menekan sejak menit awal. Hanya saja, lagi-lagi gawang Jatim yang dikawal Muhammad Ulul Arham kebobolan lebih dulu pada menit ke-10 melalui Syarif. Lima menit kemudian, Jatim menyamakan kedudukan lewat Yuniar Imamto.
"Dengan hasil, kecewa. Kami menguasai jalannya pertandingan, banyak peluang. Yang menjadi masalah (adalah) finishing kita yang tidak begitu bagus. Kurang tenang, kurang sabar," keluh Eko pada jumpa pers usai pertandingan.
Dia mengaku telah mempelajari kekuatan Banten sebelum pertandingan. Bahkan, strategi dan taktik untuk meredam Fajir Muhamad Marshush dkk telah disusun dengan matang. Hanya saja, menurut Eko, para pemain gagal menerjemahkan instruksinya dengan baik di lapangan.
"Saya sudah membaca (kekuatan lawan) malam hari, jika Banten lemah di second post dan transisi. Kalau pemain bisa mengikuti (instruksi) saya pikir tidak sulit (mengatasi) pertandingan hari ini. Karena kita menguasai hampir seluruh (jalannya) pertandingan," ujar mantan pelatih Bintang Timur Surabaya, klub Liga Pro Futsal, dengan ketus.
Eko juga menyebutkan jika para pemain dalam kondisi yang bagus dan fit. Tidak ada yang mengalami cedera maupun masalah. "Semua (pemain) dalam kondisi yang bagus dan fit. Tidak ada yang cedera, cuma memang peak performance-nya mereka (pemain) belum dapat. Beberapa laga kami kehilangan (momen), kemudian anak-anak hilang fokus. Ini menjadi pembelajaran dan evaluasi untuk pertandingan berikutnya," ucapnya.
Sementara itu, manajer tim futsal Jatim Haris Tofly mengaku heran dengan strategi dan taktik yang diterapkan pada laga tadi. Seharusnya, saat Jatim unggul jumlah pemain dari Banten pada menit-menit akhir, berani menerapkan strategi power play.
"Padahal sebenarnya sudah pengalaman (unggul jumlah pemain) sejak laga pertama. Tetapi, (tadi) tidak berani power play. Kemudian (taktik lain) tidak bisa maksimal. Saya tidak paham, masih akan dicari akar masalahnya apa," keluhnya ketika ditemui terpisah usai pertandingan.
Pria yang juga dosen kampus swasta di Malang tersebut menyatakan jika kondisi tim cukup kondusif. Artinya, para pemain, pelatih hingga ofisial mendapat perhatian penuh dari manajemen hingga KONI Jatim. "Sebenarnya sudah saya sampaikan bahwa setiap pertandingan ada bonus. Ini diluar bonus KONI Jatim yang memang dijanjikan. Tidak kurang-kurang perhatian diberikan," ungkap Haris.
Saat ini, tim futsal Jatim bertengger di posisi ketiga Pool B dengan raihan dua poin. Sementara Jawa Barat dan Sulawesi Selatan bersaing di posisi pertama dan kedua. Pada laga berikutnya, Jatim akan menghadapi juru kunci Maluku Utara besok pagi.