Jadi Kandang Persebaya, GOR Tambaksari Digerojok Rp 4 Miliar
Pemkot Surabaya sedang merenovasi kondisi Stadion Gelora 10 November Tambaksari Surabaya, untuk digunakan sebagai kandang Persebaya. Disiapkan anggaran Rp 4 miliar untuk renovasi agar lapangan memenuhi standar Asia.
“Nanti kalau misalkan Gelora Bung Tomo (GBT) tidak bisa digunakan, ya pakai Gelora 10 November. Pemkot sudah memulai renovasi untuk Gelora 10 November agar sesuai dengan standar liga, bisa digunakan oleh tim Persebaya,” kata Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, selepas rapat paripurna dengan DPRD Kota Surabaya, Senin 27 Januari 2020 di DPRD Kota Surabaya.
Whisnu berharap renovasi tidak memakan waktu lama, sehingga Persebaya bisa menggunakan kandang lawas mereka, untuk Liga 1 musim ini.
“Kami ingin cepat jadi sesuai syarat Liga agar Persebaya nyaman saat main,” kata Whisnu yang juga menjabat Ketua Panpel pertandingan Persebaya.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya Iman Krestian, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan perbaikan ruang ganti, dan beberapa ruang pendukung di Gelora 10 November Surabaya. Lapangan ini rencananya akan jadi tempat latihan bagi peserta Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Ia mengatakan, biaya untuk merenovasi Gor Tambaksari senilai Rp 4 miliar, dan sudah dimulai sejak awal Januari 2020 lalu. Sejumlah fasilitas menurutnya telah terpasang, seperti ruang ganti untuk home, dan jacuzzi.
"Selain itu kami akan manfaatkan bagian-bagian kosong untuk fasilitas pendukung, seperti press room dan lainnya,” kata Iman.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang mempelajari kualitas rumput sesuai permintaan FIFA untuk lapangan latihan, agar kontraktir tahu spesifikasinya saat diadakan lelang proyek pembaruhan rumput pada Maret 2020.
“Target kami untuk rumput, Maret sudah lelang, sehingga waktu GBT rumput dibongkar, rumput di 10 November sudah siap,” katanya.
Sejumlah fasilitas lain seperti bench pemain, kursi pemain, kursi ruang ganti, dan meja, akan diambilkan dari fasilitas lama di GBT.
“Kan yang GBT hampir full renov dan sesuai dengan standar FIFA untuk lapangan pertandingan. Nah kalau yang tak sesuai FIFA untuk pertandingan, kami pindahkan ke Tambaksari, agar kami tidak perlu membeli lagi,” katanya.