Tambak Bayan Perjuangkan Sengketa Lahan Lewat Pameran
Merayakan Tahun Baru China, Imlek, masyarakat Kampung Pecinan, Jalan Tambak Bayan, Surabaya, mengadakan pameran di tempat mereka tinggal, Jumat, 12 Februari 2021. Ketua RT Kampung Pecinan, Suseno Karja mengatakan, acara bertajuk Tambak Bayan Re-Calling, Refleksi-Representasi 2011-2021 tersebut, berisi pameran mural, arsip, dan instalasi.
“Warga menginisiasi pameran arsip terkait kisah perjuangan kampung mereka. Pameran berisi potret aktivitas warga dan seniman yang ada di kampung Tambak Bayan,” kata Suseno ketika ditemui Ngopibareng.id di lokasi.
Menurut Suseno, para warga Kampung Pecinan ingin memanfaatkan momen Imlek sebagai penyemangat ditengah ancaman penggusuran, yang menghantui mereka selama 10 tahun silam.
“Mengingatkan kepada pemerintah, di sini kita (warga Kampung Pecinan) kan juga warga Surabaya, keberadaan kita sudah seperti ini, masak ditindas lagi, masak gak mau menolong,” ucapnya.
Perlu diketahui, warga Kampung Pecinan, Tambak Bayan, telah berkonflik dengan Hotel Veni Vidi Vici (V3), sejak tahun 2011. Hingga sekarang pun mereka masih berjuang memenangkan sengketa lahan tersebut.
“Konflik sengketa tanah dengan hotel, pihak hotel tanah dan bangunan warga diklaim milik hotel. Katanya rumah warga masih baru, padahal bisa dilihat bangunan ini baru atau lama,” jelas Suseno.
Oleh karena itu, Suseno berharap dengan acara tersebut, warga Tambak Bayan bisa merebut kembali secara penuh tanah dan bangunan milik mereka, dan hidup seperti warga Kota Surabaya lainya.
“Paling enggak, warga Kampung Pecian bisa hidup lebih baik. Hukum di Indonesia kalau di jalankan dengan baik, hasilnya pasti baik. Cuman ini karena di jalankanya kurang baik, beginilah jadinya,” tutupnya.