Tambah 5 Rute Baru, Pemkot Surabaya Juga Luncurkan 11 Bus Listrik dan 32 Feeder Baru
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi meluncurkan 11 armada bus bertenaga listrik dan 32 angkutan feeder Wira-Wiri. Armada-armada ini akan beroperasi secara bertahap hingga maksimal bulan November 2024 mendatang.
Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, tujuan penambahan armada bus listrik dan angkutan feeder ini adalah untuk mengurai kemacetan dan mengurangi polusi.
"Sasaran kita menambah armada untuk mengurai kemacetan dan polusi. Kita tahu di Surabaya ini sudah banyak taman, tetapi diharapkan dengan penggunaan bus listrik bisa lebih mengurangi lagi," ucapnya, Selasa 24 September 2024.
Ikhsan juga memaparkan, peningkatan fasilitas transportasi umum ini juga memiliki tujuan agar masyarakat perlahan-lahan beralih menggunakan transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Mudah-mudahan masyarakat lebih nyaman sehingga lebih berkurang penggunaan kendaraan pribadinya," harapnya.
Diuji coba dulu
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru menjelaskan, pihaknya akan melakukan uji coba terhadap dua bus listrik terlebih dahulu.
"Dua bus listrik akan kita operasionalkan dulu sambil uji coba. Sisanya akan dioperasikan bertahap sambil menunggu administrasi. Operasional fullnya di bulan November nanti," ucapnya.
Bus listrik akan beroperasi mengisi rute Terminal Purabaya - Terminal Bratang - Kampus A Unair - Kampus C Universitas Airlangga.
Sementara untuk Feeder Wira-Wiri baru akan mengisi empat rute baru, yakni rute, Sier - Kota Lama, Terminal Keputih - Kota Lama, Terminal Bratang - Shelter Bulak, Terminal Menanggal - Terminal Manukan.
Tundjung juga menjelaskan, bus listrik medium dengan jarak tempuh 180 kilometer itu berkapasitas 26 orang, juga dilengkapi dengan fasilitas khusus penumpang disabilitas dan tempat duduk khusus wanita serta lansia.
"Bus ini juga berbasis digital, sehingga pembayaran bisa menggunakan scan QR. Penumpang cukup menyediakan kartu non-tunai atau aplikasi. Tarifnya sama Rp5 ribu berlaku per dua jam," terangnya.
Dengan adanya penambahan armada bus listrik baru ini, Tundjung berharap kehadiran armada baru ini dapat memangkas waktu tunggu antar bus yang semula 15 menit menjadi 10 menit dengan waktu tunggu 20 menit di ujung rute.
"20 menit waktu tunggu di ujung itu juga untuk menambah daya. Jadi sekali jalan bus listrik ini langsung mengisi daya, tidak menunggu sampai habis," tambahnya.
Setelah diluncurkan, Dishub Kota Surabaya juga akan melakukan monitoring dan evaluasi selama dua minggu sekali.
"Karena kita memang mau merintis dulu permintaannya bagaimana, antusiasnya bagaimana dan lainnya. Untuk itu akan dioperasionalkan bertahap," pungkasnya.