Tambah 4 Lagi, Warga Probolinggo Positif Covid-19 Total 15 Orang
Jumlah warga yang terpapar virus corona (Covid-19) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bertambah secara signifikan. Kamis malam ini, 16 April 2020, bertambah empat warga yang positif Covid-19 sehingga jumlah total mencapai 15 orang.
Bertambahnya empat warga positif Covid-19 itu disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto.
“Klaster pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya masih menjadi mata rantai sumber penularan,” katanya.
Sebenarnya, sejak awal sebanyak empat warga Kabupaten Probolinggo positif Covid-19 pasca mengikuti pelatihan pendamping haji di Sukolilo, 9-18 Maret 2020 silam, Satgas Covid-19 langsung mengantisipasinya.
“Kami mengantisipasi dengan melakukan rapid test yang awalnya negatif, lalu kami minta yang bersangkutan untuk isolasi mandiri," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo itu.
Ternyata, anjuran agar warga menjalani isolasi mandiri tidak dilakukan dengan baik. Bahkan, mereka masih beraktivitas seperti biasa dan bergaul dengan anggota keluarga dan kerabatnya. Akibatnya, sejumlah anggota keluarga pun ikut terpapar Covid-19.
“Kemungkinan mereka enggan menjalani isolasi mandiri karena merasa sehat dan tanpa keluhan dan gejala,” kata Anang.
Satgas Covid-19 akhirnya melakukan rapid test dan swab terhadap orang-orang yang sempat kontak fisik langsung dengan mereka yang seharusnya menjalani isolasi mandiri itu.
Berdasarkan catatan, Rabu malam kemarin, 15 April 2020, jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Probolinggo sebanyak 11 orang. Empat tambahan yang juga positif, sebanyak tiga orang berasal dari Desa Bayeman, Kecamatan Tongas. Satu lagi berasal dari Desa Jabungsisir, Kecamatan Paiton.
Di Desa Bayeman saja terdapat empat warga positif Covid-19. Sedangkan warga yang terbanyak terpapar Covid-19 berada di Desa Jabungsisir ada delapan orang.
Selain itu, Satgas Covid-19 juga melaporkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sehari sebelumnya 17 orang naik menjadi 19 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sebelumnya 317 orang bertambah menjadi 322 orang.