Tambah 31, Positif Covid-19 di Probolinggo Jadi 75 Orang
Jumlah warga yang terpapar Covid-19 pada Kamis, 21 Mei 2020 di Kabupaten Probolinggo melonjak tajam dengan tambahan 31 orang positif baru. Dari 31 positif Covid-19 itu, 11 di antaranya merupakan tenaga medis (nakes), yang bertugas di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan dan Puskesmas Wonomerto.
“Benar, hari ini ada tambahan 31 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Konisi mereka sehat atau termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG),” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto, Kamis malam, 21 Mei 2020.
Karena termasuk OTG, kondisi 31 orang itu tidak menunjukkan gejala sakit seperti, batuk, pilek, demam, hingga sesak napas. “Ke-31 pasien ini sudah masuk ke rumah pengawasan untuk perawatan sampai sembuh,” katanya.
Disinggung dari cluster mana ke-31 pasien itu, Anang mengatakan, terbagi atas beberapa cluster. Yakni, 10 orang dari cluster Pesantren Temboro, Magetan dan 11 orang dari tertulari dari cluster Pelangi.
Disebut cluster Pelangi karena tidak jelas asal-usulnya. Yang jelas, mereka merupakan para pemudik yang menjalani karantina di tingkat desa. Begitu masuk karantina mereka menjalani rapid test, jika hasilnya reaktif dilanjutkan tes swab.
“Sebanyak 10 nakes yang bertugas di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan sebagian diduga terkait dengan cluster Sukolilo tetapi termasuk dalam rantai penularan keempat atau kelima,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo.
Sebagian nakes lagi, belum diketahui tertular Covid-19 dari mana. “Sebagian nakes bisa tertular dari lingkungan rumah sakit, bisa juga tertular dari luar rumah sakit,” kata Anang.
Masjid Agung Tak Gelar Salat Id
Dengan pertimbangan berada di zona merah Covid-19, Yayasan Masjid Agung Ar Raudlah, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo memutuskan, tidak akan menggelar Salat Jumat dan Salat Idul Fitri. Hal itu untuk mencegah merebaknya semakin meluarnya sebaran Covid-19.
"Dengan pertimbangan terkait penyebaran Covid-19 semakin meningkat sesuai informasi dari Satgas Covid-19, kami memutuskan tidak menyelenggarakan Salat Jumat dan Salat Idul Fitri,” kata Ketua Yayasan Masjid Agung Ar-Raudlah, Muhammad Zubaidi, Kamis, 21 Mei 2020.
Zubaidi mengaku, akan melakukan sosialisasi kepada jemaah masjid terkait keputusan tersebut. “Nanti Dinas Kominfo nanti akan menyampaikan pengumuman kepada masyarakat bahwa Masjid Agung Ar Raudlah tidak akan melaksanakan Salat Jumat dan Salat Idul Fitri," katanya.
Seperti diketahui, Kecamatan Kraksaan termasuk zona merah dengan sebanyak 14 warganya terpapar (positif) Covid-19. Yakni, 3 orang dari Desa Sumberlele, Desa Bulu dan Kelurahan Sidomukti masing-masing 2 orang.
Sementara kelurahan dan desa lain seperti, Patokan, Asembagus, Kraksaan Wetan,Tamansari, Kandangjati Wetan, Kandangjati, dan Alassumur Kulon masing-masing 1 orang terpapar Covid-19.
Sebelumnya di hadapan wartawan, Bupati Puput Tantriana Sari mengatakan, salat id bisa dilaksanakan dengan sejumlah syarat. Di antaranya, masjid tidak terletak di zona merah dan tidak ada warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Selain itu masjid yang menyelenggarakan salat id harus menerapkan protokol kesehatan seperti, jemaah mengenakan masker,” kata bupati.
Advertisement