Taliban Sudah Kuasai Enam Provinsi di Afghanistan
Taliban terus menyerang pemerintah Afghanistan, dan berhasil merebut enam ibu kota povinsi di Afghanistan. Juru bicara Taliban Senin kemarin mengatakan, terakhir mereka telah menguasai Aybak, ibu kota provinsi utara Samangan. Wakil gubernur provinsi Samangan mengkonfirmasi pengambilalihan tersebut kepada kantor berita AFP.
Betul, Kota Aybak dalam kendali penuh Taliban, kata wakil gubernur tak lama setelah juru bicara Taliban mencuit bahwa semua instalasi pemerintah dan polisi di Aybak telah dibersihkan.
Kelompok bersenjata itu mengatakan para pejuangnya sekarang menguasai kompleks gubernur provinsi, direktorat intelijen, markas besar polisi dan semua gedung resmi lainnya di kota itu.
Aybak adalah ibu kota provinsi utara kelima yang jatuh ke tangan Taliban dalam waktu kurang dari seminggu, dan keenam secara keseluruhan di negara itu.
Jatuhnya Samangan akan menambah tekanan pada pasukan keamanan Afghanistan yang sudah babak belur karena pasukan komando dan cadangan telah dikirim ke lima provinsi lain yang ibukotanya telah jatuh, masing-masing Provinsi Kunduz, Takhar, Jowzjan, Sar-e-Pol, Nimruz, juga seperti provinsi Herat, Kandahar dan Helmand.
Taliban juga mengatakan pada hari Senin bahwa mereka bergerak di Mazar-i-Sharif, kota terbesar di Afghanistan utara.
Minggu malam dan sepanjang hari pada hari Senin, laporan datang dari distrik utara provinsi Balkh, Badakhshan dan Panjshir, dengan Taliban berharap untuk mendekati ibu kota mereka.
Pada hari Minggu lalu, Kementerian Pertahanan mengklaim pasukan pemerintah telah meluncurkan operasi pembersihan di Kunduz, tetapi penduduk yang berbicara kepada Al Jazeera mengatakan bahwa Taliban menghabiskan sebagian besar hari Senin untuk mencoba lebih dekat ke bandara. Taliban telah berhasil mengusasi wilayah 3 km dari bandara dan pertempuran berlanjut di kota.
Jalan raya dari Kabul ke Kunduz telah berada di bawah kendali Taliban selama beberapa bulan, warga khawatir bahwa pengambilalihan bandara oleh Taliban akan menjadi “bencana”.
Pejabat kesehatan di Kunduz mengatakan mereka telah merawat puluhan warga sipil yang terluka sejak Minggu sore, ketika Taliban pertama kali mengibarkan benderanya di alun-alun utama kota.
Sementara itu, penduduk di Kandahar, Herat dan Lashkar Gah mengatakan pertempuran masih berkecamuk di dekat ibu kota mereka, yang telah coba dikuasai Taliban selama lebih dari sebulan. Ada laporan media yang belum dikonfirmasi bahwa serangan udara AS dan pemerintah telah merusak sebuah rumah sakit dan sekolah menengah di dekat Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand.
Kementerian Pertahanan Afghanistan mengkonfirmasi serangan udara memang terjadi, tetapi pemerintah mengatakan bahwa yang jadi target serangan adalah posisi Taliban. Serangan itu diklaim menewaskan 54 dan melukai 23 orang Taliban. Pernyataannya tidak menyebutkan sebuah klinik atau sekolah yang dibom.
Para pejabat Afghanistan telah lama menyerukan dukungan udara tambahan, baik melalui serangan udara asing atau pengadaan kekuatan udara mereka sendiri, tetapi taktik semacam itu terbukti kontroversial di Afghanistan, karena telah berulang kali dilaporkan bahwa yang menjadi korban justru warga sipil. (nis)