Taliban Minta Warga yang Punya Keterampilan Jangan Pergi
Taliban minta agar warga yang memiliki skill atau keterampilan tidak meninggalkan Afghanistan. Negara dan bangsa memerlukan keterampilan mereka untuk membangun negeri yang porak poranda akibat puluhan tahun berperang.
Disamping minta warga Afghanistan yang terampil untuk tidak meninggalkan negara itu, Tapiban juga memperingatkan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya bahwa mereka tidak akan memberikan perpanjangan tenggat waktu evakuasi, sampai 31 Agustus mendatang.
Selama hari Selasa kemarin, sekitar 16.000 orang warga Afghanistan telah dievakuasi, menurut Departemen Pertahanan di Pentagon. Militer AS yang memimpin upaya evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai semakin putus asa, karena masih ada ribuan warga lainnya yang menunggu untuk diterbangkan. Sementara Taliban memberi batas waktu hingga 31 Agustus seluruh personil militer asing harus sudah meninggalkan Afghanistan.
Presiden AS Joe Biden berusaha untuk memperpanjang waktu penarikan pasukan itu. Inggris diperkirakan akan melobi untuk perpanjangan waktu itu pada pertemuan puncak G7 virtual pada hari Selasa.
Jepang telah mengirimkan pesawatnya untuk mengangkut personel Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang yang akan mengevakuasi ekspatriat Jepang, staf lokal kedutaan lokal serta warga lainnya dari Afghanistan. Menurut kantor berita NHK, kementerian pertahanan Jepang sedang membuat pengaturan akhir untuk mengirim Boeing 777 paling cepat pada Rabu ke ibu kota Pakistan, Islamabad, tempat misi SDF akan bermarkas.
Pemerintah Jepang mengatakan hanya akan mengangkut pengungsi sampai batas waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada akhir Agustus. Salah satu pesawat Jepang telah tiba di Islamabad pada hari Selasa kemarin, dan dua pesawat lainnya diharapkan tiba pada hari ini.
Sementara itu Bank Dunia telah menangguhkan pencairan bantuan ke Afghanistan, karena tidak mempercayai Taliban. Sebelumnya Bank Dunia telah berkomitmen memberi bantuan dana 784 juta Dolar AS atau sekitar Rp 11,7 triliun dana pembangunan untuk Afghanistan pada tahun 2021.
"Kami telah menghentikan pencairan dana dalam operasi kami di Afghanistan dan kami memantau dan menilai situasi dengan cermat sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal kami," kata juru bicara Bank Dunia, seperti dikutip Al Jazeera.