Taliban Kini Jadi Kekuatan Militer Dahsyat. Kok Bisa?
Penerbangan militer AS terakhir telah meninggalkan ibu kota Afghanistan, Pentagon telah mengumumkan, secara resmi mengakhiri perang 20 tahun Amerika Serikat di Afghanistan setelah upaya evakuasi yang kacau.
Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat AS, mengatakan bahwa AS mengevakuasi 79.000 orang dari Kabul, termasuk 6.000 warga Amerika, sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban menguasai kota itu.
“Penarikan diri malam ini menandakan akhir dari komponen militer evakuasi tetapi juga akhir dari misi hampir 20 tahun yang dimulai di Afghanistan tak lama setelah 11 September 2001,” kata Jenderal Kenneth McKenzie.
Hari Senin tengah malam, pasukan militer AS terakhir meninggalkan Afghanistan. Personil paling akhir yang naik ke pesawat militer jenis C-17 adalah Mayor Jenderal Donahue, Komandan Divisi Udara ke 82. Fotonya ketika melangkah hendak masuk ke pesawat segera menjadi viral.
Dengan kepergian militer AS yang kehilangan 2.400 personil militernya selama 20 tahun, kini Taliban mendapat durian runtuh. Pemerintahan sah yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani telah menyerah begitu saja, sementara Ashraf Ghani sendiri malah lari ke Qatar. Maka apa-apa yang sudah dibangun AS termasuk peralatan militernya kini menjadi milik Taliban.
Apa saja yang ditinggalkan militer AS dan kini menjadi milik Taliban. Dari berbagai sumber, berikut adalah durian runtuh yang dinikmati Taliban itu.
Taliban sekarang memiliki lebih banyak helikopter Blackhawk daripada 166 negara lain di seluruh dunia. Pada dasarnya Presiden Joe Biden memberi Taliban perangkat militer paling canggih di duni senilai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 300 triliun.
Berkat AS, Taliban sekarang memiliki angkatan udara dan 11 pangkalan militer, termasuk pasukan tentara terlatih yang dilengkapi dengan senjata dan gadget terbaru, pangkalan militer yang terencana dengan baik. Dan yang paling penting Taliban kini memiliki apa yang belum pernah diimpikan sekalipun, yaitu angkatan udara.
Dalam tiga bulan dari April hingga Juni 2021, AS menyerahkan kepada Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF) enam pesawat serang ringan A-29, 174 High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicles (Humvee), sekitar 10.000,2,75 inci bahan peledak tinggi. roket, 61.000 butir peluru berdaya ledak tinggi 40 mm, 9.00.000 butir amunisi kaliber .50, dan 20.15.600 butir peluru 7,62 mm.
Angkatan Udara Afghanistan (AAF) juga mengoperasikan tiga jenis helikopter yang meliputi 45 UH-60 Blackhawks, 50 MD-530, dan 56 helikopter Mi-17 selain pesawat tempur A-29 Super Tucano (23 jumlahnya), C-130 Hercules. pesawat angkut, pesawat utilitas C-208, dan pesawat sayap tetap AC-208.
Secara total, AAF memiliki inventaris 211 platform udara di mana 167 di antaranya beroperasi hingga 30 Juni 2021.
Ke-11 pangkalan dan kompleks militer yang baru-baru ini diserahkan kepada ANDSF adalah New Antonik, lapangan terbang Kandahar, Camp Morehead, Kompleks New Kabul, Blockhouse, Camp Stevenson, Camp Dwyer, Camp Lincoln (Camp Marmal), Camp Arena, lapangan terbang Bagram dan Resolute Support Markas Besar (RSHQ) yang diserahkan kepada pemerintah Afghanistan pada 6 Juni 2021.
Kini secara mendadak Taliban menjadi kekuatan militer yang tidak boleh dipandang remeh. Semua itu terjadi gara-gara Amerika Serikat. (nis)