Takut Wabah Corona, Mahasiswa Banyuwangi di China Pulang Kampung
Sejumlah mahasiswa asal Banyuwangi yang kuliah di China memilih untuk pulang. Mereka pulang atas permintaan orang tuanya. Sebab orang tua merasa khawatir semenjak merebaknya wabah virus corona di negeri tirai bambu tersebut.
Menurut konsultan yang memfasilitasi para mahasiswa asal Banyuwangi kuliah di China, Handoyo Saputro, total ada 23 mahasiswa asal Banyuwangi yang tercatat kuliah di China. Namun sebagian besar dari mereka sudah pulang ke Banyuwangi sebelum merebaknya wabah virus Corona.
"Kebetulan Corona ini terjadi pas musim libur kuliah. Anak-anak banyak yang sudah beli tiket. Mereka itu memang mau pulang," jelas Handoyo, Senin, 10 Februari 2020.
Direktur lembaga pendidikan Desy Education ini menyatakan, ada 8 mahasiswa asal Banyuwangi yang pulang setelah wabah virus Corona merebak. Mereka pulang atas permintaan orang tuanya. Sebab orang tua mereka khawatir anak-anaknya terpapar virus Corona.
"Pak Handoyo minta tolong anak-anak dipulangkan dulu. Pertimbangannya biar lebih aman," kata Handoyo menirukan permintaan orang tua mahasiswa.
Rata-rata, mahasiswa asal Banyuwangi itu kuliah di Nanjing University. Ada juga yang kuliah di beberapa kota lain. Namun tidak ada yang menempuh studi di kota Wuhan yang menjadi wilayah penyebaran awal virus Corona.
Delapan mahasiswa yang pulang pasca merebaknya virus Corona menurutnya sudah melewati pemeriksaan kesehatan sebelum pulang. Pemeriksaan dilakukan mulai dari kampus hingga pengecekan bandara termasuk saat tiba di Jakarta.
"Mereka aman semua. Alhamdulillah mereka sehat," tegasnya.
Dia menyebut lembaga yang dipimpinnya menjadi konsultan para mahasiswa asal Banyuwangi yang ada di China karena sebelum mereka kuliah di China mereka lebih dulu kursus Bahasa China di Desy Education.
"Kami selaku konsultan. Sebagai konsultan pendidikan yang membantu pengurusan dokumen. Juga termasuk penempatan kampus. Tapi biaya mandiri. Cuma di sana mereka dapat beasiswa," ujarnya.