Takut tak Dapat Rezeki dan Miskin? Ini Tips Meraih Bahagia
Mudir Aam JATMAN (Jam'iyah Ahlith Thariqal Mu'tabarah an-Nahdliyah), KH. Wahfiudin Sakam mengatakan, banyak orang yang hidup dalam ketakutan tetapi dia tidak tahu apa yang ditakuti. Ini yang menimbulkan lebih banyak penderitaan.
"Semoga Allah selalu kumpulkan kita termasuk di akhirat, dalam kumpulan orang shalih, dalam barisannya umat Nabi Muhammad saw, bersama para Aulia Allah, bersama Mursyid kita dan orang orang shalih bersama orang yang mencintai kita dan kita cintai. Insya Allah, bahagia, bahagia. Nikmatilah kehidupan. Jangan cemberut dalam hidup ini," kata Wakil Talqin Abah Anom, Suryalaya Tasikmalaya.
Kiai yang juga master trainer tersebut menguraikan, ada yang takut tidak dapat rezeki, takut miskin, takut pada sesuatu yang tidak jelas. Padahal, tiap-tiap makhluk yang Allah ciptakan, Allah yang siapkan rezekinya, Allah jamin rezekinya, ada takarannya. Selama jatah rezeki masih ada manusia belum akan mati. Kita merasa dihadirkan oleh Allah. Allah menurunkan manusia, Allah bertanggung jawab untuk memberinya rezeki.
“Dengan keyakinan Allah Maha Ada Maha Mengadakan, Maha Cerdas Maha Mencerdaskan, Maha Kuasa Maha Menguasakan, Maha Berkehendak Maha Menghendakkan. Kita hamba Allah, apa lagi yang harus ditakuti. Semua karena Allah. Maka kita sebenarnya bukan apa apa, bukan siapa-siapa nothingness,” jelasnya, pekan lalu di Madiun.
Sebelumnya, ia mengisi acara Spiritual Motivasi untuk ASN Pemkot Madiun. KH Wahfiudin Sakam menghadiri pengajian gabungan Majelis Al Hikam dan Majelis Irsyadul Ibad di pesantren yang diasuh oleh KH. Agus Mushoffa Izzuddin, Ma’hadul Qur’an Al Mardhiyyah Al Mujaddadiyyah Demangan, Kota Madiun.
Pada kesempatan itu, Kiai Wahfi juga mengaku berbahagia bisa hadir di tengah sekitar 800 orang yang terdiri dari santri dan jamaah pengajian Senin malam Al Hikam dan jamaah pengajian Irsyadul Ibad yang diadakan setiap 35 hari sekali.
“Hadirnya kita di sini sudah membuktikan ada dzikir di dalam qalbu. Ada ingat kepada Allah. Itu sebabnya kita datang berdzikir. Dengan sebab dzikrullah kita menjadi tenang menjadi tenteram. Ala bidzikrillah tathmainnul qulub. Maka kita bersyukur datangi majelis mulia ini bersama orang-orang mulia,” tutur Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat itu.
Menurut Kiai yang kerap keliling berbagai daerah di Indonesia ini, ruh-ruh yang dimuliakan oleh Allah itu akan berkumpul terpisah sebagaimana burung-burung putih tidak akan berkumpul dengan burung-burung hitam.
Dalam kesempatan itu, jamaah yang datang dari kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan serta para santri mengikuti uraian dengan khusyuk. Hadir pula Rais Idarah Wustha Jawa Timur KH. Ngadiyin Anwar dan para pengurus Syu’biyyah JATMAN Madiun. Acara ditutup dengan makan bersama yang sudah disiapkan oleh para santri dan panitia setempat.